Pre-pemeriksaan
Diilustrasikan pasien datang ke instalasi radiologi setelah mendapatkan surat rekomendasi dari dokter. Ketika pasien tiba, radiografer memastikan data diri dan indikasi klinis pasien. Kemudian radiografer memberikan informed consent kepada wali pasien yang dilanjutkan dengan penjelasan ringkas mengenai pemeriksaan yang akan dilakukan.
Pelaksanaan Pemeriksaan
Memasuki tahap pemeriksaan, terdapat beberapa poin penting yang perlu diperhatikan oleh seorang radiografer, seperti proteksi terhadap radiasi, pemosisian pasien, serta faktor-faktor pengolahan gambar yang baik agar menghasilkan citra dengan kualitas yang maksimal. Radiografer memulai dengan mengenakan pendose dan apron sebelum menangani pasien, kemudian memposisikan pasien telentang di atas meja pemeriksaan. Posisi yang digunakan pada pemeriksaan ini yaitu AP dan LPO. Selanjutnya, penyesuaian angulasi tabung dan kolimasi yang sesuai, disertai pengaturan faktor eksposi yang tepat untuk menghasilkan citra terbaik dengan memperhatikan keselamatan radiasi melalui prinsip limitasi dan optimisasi. Meski demikian, penting untuk diingat bahwa tidak semua trauma pada dada akan mengakibatkan fraktur.
Pasca-pemeriksaan
Pada tahap ini, radiografer melakukan pemrosesan imaging plate (IP) dengan menggunakan (CR) cassete reader untuk menampilkan hasil citra pada komputer, yang kemudian dapat digunakan oleh dokter untuk melakukan diagnosa pada pasien.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam prosedur pemeriksaan radiografi dengan kecurigaan adanya fraktur pada ribs cage, terdapat dua proyeksi yang umum dan wajib dilakukan. Dua proyeksi ini adalah proyeksi AP dan RPO/LPO dengan posisi supine, untuk proyeksi RPO/LPO sendiri disesuaikan dengan keadaan atau kondisi pasien. Apabila pasien merasa sakit di dada sebelah kanan, maka posisi yang dilakukan adalah RPO begitupun sebaliknya. Hal ini bertujuan untuk melihat lebih jelas terletak pada costae berapa fraktur tersebut.
Proyeksi Rib AP
Proyeksi Antero-Posterior (AP) adalah proyeksi dimana tabung sinar-X menghadap ke bagian depan tubuh. Pasien diinstruksikan untuk berdiri dengan membelakangi bucky stand. Namun, apabila pasien tidak dapat berdiri, posisi supine dapat digunakan sebagai alternatif. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mendapatkan posisi ini yaitu:
Pastikan pasien tidak memakai perhiasan di leher agar tidak terjadi artefak.