Perbedaan rib cage normal dan yang mengalami fraktur terdapat pada struktur, fungsi dan kondisinya. Rib cage normal memiliki struktur 12 pasang costae yang terdiri dari tujuh costae verae, tiga costae spuriae dan dua costae fluctuantes, juga berfungsi sebagai pelindung organ di dalamnya seperti jantung dan paru-paru. Kondisi rib cage normal memiliki struktur yang stabil dan kuat tidak terdapat trauma ataupun fraktur. Sedangkan pada rib cage yang mengalami fraktur memiliki struktur yang kurang baik seperti adanya retakan atau patah pada tulang rusuk sehingga kondisi menjadi tidak stabil, hal ini mengakibatkan tidak berfungsi secara normal karena retakan atau patahan tersebut dapat menyebabkan komplikasi lainnya.
Fraktur pada rib cage merupakan kondisi dimana terjadinya retak atau patah tulang pada tulang rusuk. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti benturan keras karena kecelakaan lalu lintas, terkena benda tumpul, cedera hingga osteoporosis. Fraktur mengakibatkan kerusakan fungsi pada rib cage dengan menimbulkan gejala meliputi nyeri pada area thorax, terutama saat bernapas, batuk, bersin atau bergerak, juga memar pada area thorax.
Fraktur rib cage dikategorikan menjadi beberapa jenis yakni yang pertama berdasarkan posisi tulang yang patah, dibagi lagi menjadi dua yakni non displaced fracture atau bisa disebut fraktur yang tidak bergeser masih tetap pada posisi semula dan displaced fracture atau fraktur yang bergeser dari posisinya. Sebagai contoh gambar diatas memiliki fraktur pada thoracal 7 dan tergolong pada kategori non displaced fracture karena masih berada pada posisi semula. Kedua berdasarkan jumlah tulang yang patah, jika hanya satu tulang yang mengalami fraktur bisa disebut single fracture dan jika beberapa tulang yang mengalami fraktur bisa disebut multiple fractures bisa dua atau lebih tulang yang patah dalam satu kali kejadian. Ketiga berdasarkan tingkat keparahan pada area tertentu, contohnya flail chest terjadi dua atau lebih tulang pada beberapa lokasi, hal ini mengakibatkan pernapasan yang tidak stabil dan berisiko tinggi sehingga dapat mengalami gagal napas.
KESIMPULAN
Penggunaan citra radiografi sangatlah penting untuk mengetahui bagian tulang manusia, khususnya pada rib cage yang merupakan bagian terpenting dalam perlindungan dada di regio thorax. Dari hasil analisis, dapat diketahui bahwa hasil citra yang baik dengan kondisi rib cage keadaan normal yaitu semua bagian tulang rusuk saling berhubungan dengan tulang rawan lentur yaitu costal cartilage. Proyeksi thorax anterior-posterior bagian rib cage terlihat baik dengan memperlihatkan bagian organ penting seperti paru dan jantung.
Sedangkan hasil citra rib cage yang terindikasi fraktur yaitu citranya memvisualisasikan garis patahan di area tulangnya. Hasil citra tulang rusuk fraktur akan terlihat seperti adanya pergeseran tulang, diskontinuitas, ataupun fragmen tulang kecil di sekitar lokasi fraktur. Sehingga karena adanya fraktur rib cage tersebut dapat menyebabkan memar pada paru yang mengakibatkan sesak napas dan batuk berdahak. Dapat disimpulkan hasil citra normal dengan yang terindikasi fraktur dapat membantu dokter mendiagnosis pasien dengan baik dan benar sehingga meminimalkan kesalahan diagnosis pasien.Â
DAFTAR PUSTAKA
Bauman ZM, Grams B, Yanala U, Shostrom V, Waibel B, Evans CH, Schlitzkus LL. Rib fracture displacement worsens over time. Eur J Trauma Emerg Surg. 2021;47:1965-70.
Blum A, Gillet R, Urbaneja A, Teixeira PG. Automatic detection of rib fractures: Are we there yet? EBioMedicine. 2021;63. https://doi.org/10.1016/j.ebiom.2020.103158.