Kutipan terkenal dari Goebbels, "Kebohongan yang dikampanyekan secara terus-menerus dan sistematis akan berubah menjadi (seolah-olah) kenyataan! Sedangkan kebohongan sempurna, adalah kebenaran yang dipelintir sedikit saja."
Ini juga menjadi titik serang Jerinx kepada awak media yang seakan-akan menyuarakan kebohongan terkait data-data dan berita tentang covid-19 lewat media mainstream. Dan menuduh media melakukan pencucian otak kepada masyarakat Indonesia dengan cara Goebbels.
Ketika bung Aiman menyajikan sebuah data terkait covid-19 yang dikutip dari WHO, Jerinx menolaknya dengan sajikan data hasil diskusi dirinya dengan dr Tirta.
Hasil diskusi tersebut meliputi; bahwa berita kesembuhan yang di bawah usia 50 tahun dan imun juga tidak dikatan kuat, potensi kesembuhan dari penyakit covid sangat besar. Dan hanya data seperti ini saja tidak cukup, karena pandemi sudah dalam ranah global.
Pada akhirnya, Jerinx benar-benar sulit untuk menyajikan data yang kridibel sebagai landasan teori konspirasi covid versi dirinya. Dan selalu menyalahkan pemberitaan di media yang tidak mengangkat berita kesembuhan pasien covid di Indonesia.
Inilah kekhawatiran masyarakat sekarang, banyaknya kontradiksi di tengah pandemi yang membuat mereka bingung harus bersikap. Karena rakyat Indonesia cita-citanya sangat sederhana, yaitu semua kebutuhan harian mereka terjamin ada dan murah. Â Itu saja cukup.
Berikut lengkpanya:
Versi I,
Versi II,