Mohon tunggu...
Khasbi Abdul Malik
Khasbi Abdul Malik Mohon Tunggu... Guru - Gabut Kata.

Panikmat Karya dalam Ribuan Tumpukan Kertas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kontroversi: Konspirasi Covid-19 Ala Jerinx

9 Mei 2020   21:25 Diperbarui: 9 Mei 2020   22:08 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Patut diketahui, bahwa hasil Swab Test kawan krunya adalah negative. Dan tidak ada kaitannya dengan konspirasi covid-19 yang selalu dia gaung-gaungkan. Penjelasan Jerinx, masih terlihat muter-muter.

Dia tetap beranggapan alat test tidak begitu akurat, merujuk pada para ilmuan di Amerika versi Jerinx yang menolak adanya alat test covid-19, dan kemudian menyalahkan Indonesia karena masih menggunakan alat-alat test seperti Swab Test dan Rapid Test.

Indonesia dipandang oleh Jerinx tunduk apa kata WHO yang dikontrol oleh Bill Gates, sedangkan Bill gates bukan seorang dokter. Yang diinginkan oleh Jerinx adalah menggangkat pendapat orang-orang yang kontra dengan alat test corona seperti dokter Indro Cahyono dan Siti Fadilah.

Padahal jika kita cermati kedua dokter tersebut tidak cukup kuat untuk menjadi sebuah rujukan terkait covid-19. Apalagi melihat dokter Indro Cahyono yang latar belakang kedokterannya sebatas dokter hewan.

Baca terkait dokter Indro di health.grid.id bertajuk, "Pernyataan Kontoversi drh Indro Cahyono Dinilai Meremehkan Covid-19." Juga baca tentang mantan Menkes di ayosemarang.com bertajuk, "Mantan Menkes Siti Fadilah Peringatkan Jangan beli Vaksin Covid-19 Buatan Bill Gates."

Sangat terlihat dari sikapnya saat diwawancarai, bahwa Jerinx tidak begitu menguasi masalah di dunia kesehatan. Karena dia saja masih kebingungan membedakan antara alat Swab Test dan Rapid Test.

Menurut Hermawan Saputra, Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, memberikan data bahwa Swab Test 96 persen hasilnya falid. Berbeda dengan Rapid Test, yang efektifitasnya hanya 36 persen. Tetapi, Rapid Test penting untuk mitigasi sebagai bahan penelurusan awal dalam pendeteksian Covid 19.

Jerinx kembali menganjurkan, "Ketika kamu sedang sakit jangan mau untuk ditest covid, fokus sembuhkan sakit kamu dengan cara biasa yang susuai dengan penyakitnya. Yang lebih bahaya dari covid adalah ketika Bill Gates mengendalikan dalam tubuh kamu."

Lanjutnya, "Selamat pagi, ketika ada yang menantang saya ke rumah sakit untuk berinteraksi dengan pengidap covid atau menantang saya dengan menyuntikkan virus covid. Saya akan terima tantangannya dengan syarat, jika saya selamat seluruh dokter di Indonesia, seluruh awak media yang terbukti masih menyuarakan lock down, wajib suka rela ke kantor polisi minta dibui."

Terdengar sangat tendensiur dan arogansi, bahwa covid-19 dianggap maenan semata oleh Jerinx. Padahal, masyarakat Indonesia harus tetap waspada terhadap pandemi ini. Bukan menganggap semuanya remeh. Karena adanya badai, bukan untuk ditantang. Tetapi, menepi.

Dan ternyata instrument konspirasi corona yang dibangun oleh Jerinx berawal dari sebuah kebetulan yang berkali-kali. Sehingga, kemudian menjadi landasan pemikiran Jerinx  terkait konspirasi corona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun