Mohon tunggu...
Braga InsaN
Braga InsaN Mohon Tunggu... wiraswasta -

Follow My Twitter @irulinsan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

"Yuna"

31 Januari 2016   09:29 Diperbarui: 31 Januari 2016   09:54 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di layar televise LCD di hadapannya, seorang reporter pria tengah melaporkan langsung gelar perkaran oleh BNN terkait penangkapan dua hari lalu tersebut. Barang bukti narkotika jenis sabu seberat 50 kilogram dan tumpukan uang tunai sebanyak 2500 US dollar, berikut lima orang tersangka terpampang menjadi barang bukti.

Di sela gelar perkara itu sang reporter gesit mencari celah untuk mewawancarai salah satu tersangka. Salah satu tersangka wanita yang disinyalir bagian dari jaringan narkotika asal China menjadi target wawancaranya.

“Bisa Anda jelaskan apa peran anda dalam jaringan ini?”

Reporter berusaha mencecar tersangka wanita dengan pertanyaan cepat. Mendapat pertanyaan tersebut, tersangka wanita yang sedari tadi hanya menunduk-kan kepala akhirnya berusaha dengan tenang menengadahkan mukanya. Jemari tangan kanannya membuka tirai rambut yang sedari tadi membayangi sebagian wajahnya.

“Saya hanya menemani teman saat polisi menggrebek tempat kejadian perkara mas..!”  jawab wanita cantik itu masih dengan nada tenang. Di layar kaca televisi yang tengah ditatap Prian, muncul tulisan inisial nama tersangka… YN.

Yuna…! Prian tercekat..!

 

Jakarta, Januari 2016

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun