Mohon tunggu...
Khadijah NIM 121221012
Khadijah NIM 121221012 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Dian Nusantara

Mahasiswi Universitas Dian Nusantara Tanjung Duren, Dosen Pengampu Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si.Ak, Jurusan Akuntansi, Mata Kuliah Akuntansi Perpajakan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Memahami dan Menjelaskan Akuntansi Pajak PPN

16 Juni 2024   21:26 Diperbarui: 16 Juni 2024   21:39 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah menghitung PPN yang terutang, PKP harus menyetor pajak tersebut ke kas negara melalui bank persepsi atau kantor pos. Pembayaran dilakukan sebelum batas waktu yang ditentukan untuk menghindari denda dan bunga atas keterlambatan.

Contoh Pencatatan Akuntansi PPN

Berikut adalah contoh sederhana pencatatan akuntansi PPN dalam jurnal:

1. Pencatatan Penjualan Barang Kena Pajak (BKP)

Misalkan PT XYZ menjual barang seharga Rp 100.000.000 dengan PPN 11%.

(Debit) Piutang Usaha              Rp 111.000.000

(Kredit) Penjualan                       Rp 100.000.000

(Kredit) Pajak Keluaran            Rp     11.000.000

2. Pencatatan Pembelian Barang Kena Pajak (BKP)

PT XYZ membeli bahan baku seharga Rp 50.000.000 dengan PPN 11%.

(Debit) Persediaan Bahan Baku      Rp 55.000.000

(Kredit) Utang Usaha                       Rp 50.000.000

(Kredit) Pajak Masukan                  Rp   5.000.000

3. Penghitungan dan Pembayaran PPN

Selisih antara pajak keluaran dan pajak masukan adalah Rp 11.000.000 - Rp 5.000.000 = Rp 6.000.000.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun