Mohon tunggu...
Kezia Victoria
Kezia Victoria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Desain Komunikasi Visual

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kajian Estetika Desain Makam Tionghoa-Katolik di Pemakaman Gunung Sempu V, Bantul

11 Desember 2024   20:00 Diperbarui: 11 Desember 2024   20:03 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KESIMPULAN

Penelitian ini mengkaji estetika makam Tionghoa-Katolik di Pemakaman Gunung Sempu V, Bantul, dalam konteks estetika desain dengan menggunakan pendekatan tiga fungsi Desain Komunikasi Visual dan Lima Sila Estetika Desain. Analisis pada makam R. Andreas Herianto Kurniawan alias Koh Bing menunjukkan perpaduan tradisi Tionghoa dan nilai-nilai Katolik, yang tercermin dalam elemen seperti foto mendiang, material bangunan, serta simbol-simbol keagamaan dan sosial. Sila Masa Depan terlihat dari infrastruktur makam yang mendukung kenyamanan jangka panjang, Sila Simbol tercermin dalam ornamen dan informasi yang menonjolkan prestasi mendiang, dan Sila Tata Nilai mencerminkan penghormatan keluarga terhadap tradisi dan cinta kasih. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang estetika desain makam dalam konteks akulturasi budaya, sekaligus memperkaya literatur tentang desain komunikasi visual dalam ranah budaya, tradisi, dan keagamaan masyarakat Tionghoa di Indonesia.

KRITIK, SARAN, SERTA SOLUSI

Makam yang diteliti menunjukkan keunggulan berupa desain yang bermakna serta merupakan hasil dari perpaduan unsur budaya Tionghoa dan Katolik. Fasilitas seperti tempat duduk, atap, serta penggunaan material seperti marmer dan granit mencerminkan sikap hormat kepada mendiang, mengedepankan kenyamanan peziarah, serta kemudahan perawatan. Selain itu, adanya penjaga makam turut membantu menjaga makam sekaligus kebersihan area makam. Namun, terdapat kritik terhadap konten promosi pada nisan yang dapat dianggap kurang sesuai dengan suasana khidmat. Sehingga, diperlukan pertimbangan terkait konten promosi apa yang cocok untuk disematkan pada makam, misalnya berupa kontribusi yang cenderung bersifat kemanusiaan. Lalu, ukuran nisan yang besar juga mempengaruhi efisiensi penggunaan lahan. Mengingat ketersediaan lahan kini tidak sebesar dulu, diperlukan kompromi terkait tradisi penggunaan makam berukuran besar. Tak hanya itu, desain menarik dengan permukaan luas dapat meningkatkan risiko pencurian dan vandalisme. Sebagai langkah preventif, disarankan untuk memperketat regulasi terkait akses publik di area pemakaman, memasang sistem keamanan seperti kamera pengawas, atau menambah penjagaan untuk memastikan keamanan makam. Adanya beberapa bekas dari konten dan informasi yang terhapus atau dihapus menandakan bahwa konten tersebut bersifat temporer dan hanya relevan dalam periode waktu tertentu. Dalam hal ini, informasi yang terhapus pada nisan bukan berarti kehilangan makna, tetapi lebih kepada perubahan yang dilakukan untuk memastikan bahwa setiap detail yang tertera tetap relevan, menghormati tradisi, dan sesuai dengan nilai-nilai yang dihargai oleh keluarga atau masyarakat setempat. Oleh karena itu, meskipun konten pada nisan bisa bersifat temporer, proses pembaruan dan pengelolaannya harus dilakukan dengan penuh penghormatan dan kesadaran akan pentingnya setiap elemen yang terhubung dengan sejarah dan warisan keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Refan. (2024). Bong, Urusan Kematian Tionghoa, dan Yang Terbengkalai. Universitas Gadjah Mada.

E. H. Ramsden. (1941). The Halo: A Further Enquiry into Its Origin. The Burlington Magazine for Connoisseurs, Vol. 78, No. 457 (Apr., 1941).

Julianto, R., & Lelono, M. J. (2024). BERAGAMA KATOLIK, BERBUDAYA TIONGHOA SEBUAH KAJIAN TERHADAP HIBRIDITAS UMAT KATOLIK-TIONGHOA PAROKI ST. MARIA IMMACULATA SLAWI. Divinitas Jurnal Filsafat dan Teologi Kontekstual, 2(1), 183-194.

Liza, Y., Firman, F., & Rusdinal, R. (2019). MAKNA PEMAKAMAN BAGI ETNIS TIONGHOA DI SUNGAI PENUH. Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(3), 1489-1492.

L Maulidiyah. (2021). BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Strukturalisme.

Repository. Syekhnurjati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun