Mohon tunggu...
KEVIN DIAS SYAHPUTRA
KEVIN DIAS SYAHPUTRA Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Fiksi-Non Fiksi

Penulis kelahiran Kota Mojokerto, beberapa cerpen saya dimuat di sejumlah media massa, yaitu (Suara Merdeka, Radar Mojokerto, Radar Bromo, Radar Lawu, Radar Banyuwangi, Radar Madura dan Radar Bojonegoro)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pembebasan Pekerja Paksa

8 Juli 2024   08:00 Diperbarui: 8 Juli 2024   08:05 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Cerpen "Pembebasan Pekerja Paksa". (Created by Bing Images Creator)

“Haduh, Dante. Kenapa kau menyuruhku melawan kelas teri begini? Apa tidak ada lawan yang setara denganku?” gumam Rafael sambil menyiapkan teknik untuk menebas. “Matilah kalian semua, makhluk menjijikkan.”

Trang! Jras! Crat! Jleb! Jras! Jleb!

Mereka semua terbunuh dalam kurun waktu satu menit. Rafael menggunakan katananya seperti penari balet; begitu lihai cara bertarungnya hingga memanjakan mata.

“Woi, Andres! Ngapain bengong? Bukannya membebaskan anak-anak yang dikurung, kau malah diam mengintip di balik pohon. Ah, sudahlah. Kita masuk lewat pintu depan saja,” ujar Rafael sembari membersihkan katananya yang berlumuran darah dengan tisu.

Andres pun hanya mengangguk tanpa sepatah kata pun keluar dari mulutnya.

***

Sementara itu, aku dan Federico baru saja tiba di sekitar markas Vicenzo. Banyak sekali penjaga di sana. Untungnya kami sudah menyusun rencana tambahan untuk mengecoh para penjaga itu. Kami membawa dua orang lagi untuk memancing perhatian. Mereka berdua orang Spanyol bernama Daza dan Enrique.

“Sekarang kalian buat kegaduhan dan serang mereka. Aku percaya kalian pasti bisa,” ucapku lalu menepuk bahu mereka berdua.

“Baik, kami tidak akan mengecewakan Anda.”

Mereka berdua maju lalu melempar granat ke arah para penjaga itu dan menembak secara membabi buta untuk membuat kegaduhan.

Duar! Duar! Dor! Dor! Dor!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun