c. Berhubungan dengan kelakuan buruk aparat secara individu.
Contoh kasus: Pembunuhan Irwan Wenda di Wamena (2013)
“Irwan Wenda, seorang asli Papua dengan keterbelakangan mental berusia 21 tahun, memukul seorang polisi dengan batang tebu yang ia bawa. Polisi itu serta merta masuk ke dalam rumahnya dan kembali menghampiri Irwan dengan membawa senapan. Tanpa peringatan, polisi itu menembak Irwan sebanyak tiga kali pada bagian kaki kiri, perut, dan kepala dari jarak sekitar 2 meter. Saat dua anggota keluarga Irwan diinterogasi, polisi menyuruh keduanya untuk melepas baju dan lalu memukuli mereka. Setelah diinterogasi sekitar satu jam, polisi menempatkan mereka dalam sel tahanan.”
d. Berhubungan dengan penangkapan tersangka kejahatan.
Contoh: Pembunuhan Emerikus Konaikaimu Konakem Di Merauke (2015)
“Emerikus dan seorang temannya yang diduga mabuk menghadang seorang pengendara sepeda motor di jalanan area pemukiman Yobar kemudian merampas kendaraannya secara paksa. Pada pukul 2 siang, polisi menangkap dua orang tersangka tadi di area pemukiman Yobar tanpa mengetahui bahwa mereka telah mengembalikan sepeda motor yang mereka rampas pada pemiliknya. Dua tersangka tadi kabur saat hendak ditangkap. Pada saat pengejaran, polisi menembak Emerikus pada bagian paha. Saat dibawa ke rumah sakit, ia meninggal karena kehabisan darah.”
2. Kekerasan dan Pembunuhan Di Luar Hukum yang Terkait Aktivitas Politik
a. Berhubungan dengan pembunuhan berencana terhadap aktivis pro-kemerdekaan
Contoh kasus: Pembunuhan Hubertus Mabel, Pemimpin Ketua Komite Nasional Papua Barat (2012)
“Polisi menaruh Mabel, yang dituduh melakukan serangkaian penembakan, pada bagian belakang pick up. Setelah berkendara selama sekitar 15 menit, seorang polisi yang mengendarai pick up memberitahu rekannya bahwa Mabel telah berhenti bernapas. Seorang polisi menjawab, “Sudah biarkan kasi tinggal dia mati, kasih tinggal! “
b. Berhubungan dengan upaya membubarkan unjuk rasa yang menuntut kemerdekaan, terutama upacara bendera atau pertemuan untuk memperingati hari-hari besar keagamaan.