Mohon tunggu...
Kens Hady
Kens Hady Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang yang biasa, yang kadang suka menulis

Black Dew

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kupu Kupu Bersayap Beludru

25 Juni 2016   19:24 Diperbarui: 25 Juni 2016   19:36 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Wahai angin, Terbangkanlah aku, meski harus tercerabut akar ini. Jangan biarkan Kupu kupu jatuh tenggelam di dasar kolam." Ilalang berseru pada sang bayu.

Anginpun menghembus membawa ilalang menuju kupu kupu. Tapi kupu kupu terlalu tinggi di angkasa. Hingga ilalangpun hanya jatuh tergelatak di atas batu..

“Tetaplah menjadi kunang kunang yang bercahaya meskipun ragamu adalah kupu kupu bersayap beludru."  Lirih Ilalang berkata, lalu mengering.

dok.P.Khentir
dok.P.Khentir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun