"Nantilah kamu akan tahu. Ayu belum makan bukan? Kita akan ke Bison Steak House. Di sana enak steaknya."
Sampai di Jalan Michurinskiy , LYudmilla menghentikan mobil tepat di depan restoran. Kamipun masuk ke dalam. Setelah mendapat tempat duduk, Lyudmilla memesan makanan.Sperti di chattingan, Lyudmilla senang sekali bercerita, hingga akhirnya aku bertanya serius,
“Lyudmilla.. apa yang sebenarnya yang kamu inginkan dariku, sehingga kamupun rela membayar semuanya demi aku bisa sampai sini.”
Lyudmilla tersenyum. " Karena kita akan membuka pintuk surga"
“Pintu surga” aku lipat dahiku. "Tak mengerti. Kita....? Aku tidak mengeti, Lyudmilla."
“Iya, kita akan membuka pintu surga. Pertama aku, aku ingin dirimu menjadi saksi aku mengucapkan kalimat syahadat nanti. Perbincangan , diskusi kita selama ini, membuka pikiranku, dan akhirnya aku putuskan untuk yakin berada di agama islam. Bukankah artinya itu pintu surga buatku?”
Aku ternganga, tidak kuduga. Hati ini sangat bersyukur, juga merasa tersanjung, Lyudmilla mengundangku ke Rusia ini demi aku bisa menyaksikan dirinya berkalimat syahadat. Mata ini berair terharu.
“Tus apa yang kedua Lyudmilla? “
“Yang kedua adalah dirimu Ayu, surgamu?"
“Bagaimana bisa?”
Aku bingung. Lyudmilla lagi lagi tersenyum." Liatlah ke kanan.”