‘Anda baik baik saja?” Tanya lelaki itu dengan bahasa Rusia
“I.. ya saya baik saya saja..” Sebuah mata biru menatap. Ada keramahan di matanya.
"Anda mau kemana? Biar saya antar saja. Di sini memang orang yang mengambil kesempatan pada orang asing yang terlihat baru kenal kota Moskow. Berhati hatilah."
"Paveletskiy Plaza. Anda tahu?" Aku bertanya dengan masih sedikit gemetar.
"Ohh, deket kok, itu, gedung tinggi di seberang jalan."
"Terima kasih."
Lelaki itu, tampak ramah. Dengan jeans dan kaos ketat. Terlihat sebuah merek Italy. Terlihat kelasnya. Dari kata teman, Rusia terkenal dengan kelas sosialnya. Dan itu ditunjukan oleh uang ataupun barang barang yang dipakainya. Jadi jangan pernah mengaku menjadi orang Rusia jika anda tidak bisa memakai barang barang brand kelas atas. Bahkan sebagian orang Rusia, tidak mempedulikan income yang dia punya, yang penting dia bisa membeliatau memesan anggur berkualitas tinggi dengan kepala tegak.
****
Aku menyeruput kopi. Melirik jam tangan, harusnya , Lyudmila sudah sampai di sini.
“Kamu tak akan pernah mendapatkan senyum dari orang rusia. Karena senyum bagi mereka sangat berarti. Tidak ada senyum basa basi. Jika kamu memaksakan senyum, bersiap saja engkau akan mendapat “ceramah” dari orang yang engkau sapai.” Kata Lyudmila di chating 3 hari yang lalu.
“Lalu kenapa engkau mengundangku, jika di sana hanya ku dapati wajah wajah tanpa senyum?” tanyaku.