“Meskipun tahu, anak gadis saya mempunyai anak banyak?”
“Iya pak.” Rahmad mengangguk mantap. Rombongan dari pihak Rahmad terlihat masih penuh tanya dan kaget.
“Baiklah, jika demikian, lamaran mas Rahmad dan rombongan, saya terima dengan senang hati. Sebelumnya saya sudah berbicara dengan anak saya, jika ada yang datang mengkhitbah, dan dia tidak masalah jika anak saya ber anak banyak, maka dia akan menerima, artinya saya sebagai ayahnya juga menerima. Tapi sebelumnya saya mohon maaf, tentunya seluruh bapak dan ibu juga mas Rahmad tentu berpikir maem macem yah, karena anak gadis saya sudah mempunya anak banyak. Sebenarnya itu hanyalah kiasan saja. Bagaimana mungkin seorang gadis kok sudah mempunyai anak..banyak lagi. Maksud dari ungkapan tadi adalah, bahwa anak gadis saya itu mempunyai dunia yang tidak bisa ditinggalkan. Yaitu dunia anak anak. Dia aktif sebagai pengajar di lingkungan anak anak. Dan ingin focus ke dunia anak anak, terutama anak anak yatim.”
Oooo…
Suara koor tanpa komando terdengar.Lalu terdengar. Rahmad yang tadinya sesak oleh pertanyaan pertanyaan segera tersenyum lepas. Riuh pembicaraan di ruangan itupun menggema.
“Mad, selamat ya, besok setelah akad langsung dapat anak banyak…” celetuk seseorang usil disambut tertawa yang menggema.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI