Mencium pipi Nadya menjadi sebuah kesalahan terbesarku. Terlebih Nadya mampu memngambil hati anakku. Sayangku, cintaku, sini sini sayang, kata kata seperti itulah yang membuat anakku makin  dekat dengan Nadya. Sebaliknya, kalau anakku ada keperluan selalu Nadya yang dicari.  Kata-kata seperti yang diucapkan Nadya belum pernah keluar dari Jendol, yang ada selalu memberi nasehat dan omelan. Inilah penyebab anakku merasa jauh dengan Jendol, lebih mendekat kepada Nadya.  Demikian juga dengan Nadya, hari-hari bekangan makin perhatian kepadaku. Aku berusaha tetap menjaga jarak, bagaimanapun aku pria beristri tak ingin terjadi konflik rumah tangga karena aku tak mampu menahan diri.
Nadya, Nadya .... kamu makin hari makin cantik dan makin menggairahkan, andaikan kau menjadi isteriku ........ lamunanku buyar ketika intercom berdering, ada yang ingin bertemu denganku, Burhan dia seorang dokter. Kuminta agar Burhan keruanganku, Burhan memang sering datang kerumahku, namun kali ini datang ke kantorku mungkin dia tidak ingin dilihat Jendol, pasti ada yang aneh aneh dia tawarkan padaku seperti biasanya. Â Dikeluarkannya dua kotak kemasan, kukira itu obat.
 " Obat apa itu Bur ...  ? Tanyaku.
 " Ini suplemen untuk menjaga vitalitas " Jelasnya. Dia menjelaskan panjang lebar khasiat suplemen itu dan efek sampingnya.
 " Obat perangsang ... ? Aku berkesimpulan.
 " ya kira kira begitu ... " Katanya sambil tersenyum.
 " Lo ini ngaco, beginian ditawarin ke gue ..." Kataku sambil tertawa.
 Sementara kami sedang mengobrol, Nadya masuk keruanganku membawa map surat.
 " Apa itu pak ... ? Tanya Nadya matanya melihat dua kemasan didepanku.
 "Vitamin dosis tinggi, buat capek2 ... " Kataku sekenanya.
 Nadya meraih salah satu kemasan yang ada tulisan for Lady, dia baca tulisan yang ada dikemasan itu.