Mohon tunggu...
Kemal Bahri
Kemal Bahri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswa

Mencoba belajar:)

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Merayap

6 Januari 2025   15:30 Diperbarui: 5 Januari 2025   19:35 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

" Bapak sudah tau bahwa ada makhluk halus yang menghuni kampus ini ?" aku bertanya.

" Iya, bapak tahu sedikit ilmu kebatinan dan supranatural seperti itu, bapak juga sudah sepuluh tahun bekerja jadi tukang kebun di kampus ini jadi sudah terbiasa melihat hal-hal begituan. "

" kenapa saya rasa seperti diikuti sama mereka terus ?, tiba-tiba merinding dan kayak ada orang yang ngelihat dari jauh "

" kamu ini anak yang spesial nak Dinda, pernah dengar ungkapan anak getih anget ?

Seketika aku teringat omongannya paman.

" artinya apa tuh pak ? " Andre bertanya.

" jadi pada zaman dulu saat orang Jawa masih percaya akan ritual persembahan kepada alam untuk memperbanyak panen, keselamatan pembangunan jalan, jembatan dan infrastruktur, bahkan sampai pelancar rezeki, anak Seperti kamulah yang dicari buat dipersembahan anak dengan getih anget, konon katanya anak yang terlahir dengan getih anget dicintai oleh makhluk dari dua alam yang mana menurut mereka bau kamu tercium seperti bunga melati menarik para makhluk tak kasat mata atau dedemit. "

Aku meneguk pelan air yang disodorkan pak Samad mencoba mencerna apa yang diceritakan tadi.

Setelah itu kita masih berbincang tak terasa hampir masuk waktu Maghrib kita pun pamit pulang. Septi diberi sekantong anggur oleh pak Samad sebagai oleh-oleh karena dari tadi dia menghabiskan anggur di piring sendirian.

Setelah itu kita pulang Septi berjalan di depan aku beriringan dengan Andre dibelakang.

" Jangan terlalu dipikirkan Din " Andre bilang kepadaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun