" Aku dari tadi ngomong kok di cuekin lagi sih, aku laper ke kantin yuk ? "
" iya iya, ayok aku juga laper . "
Daripada nanti aku yang dimakan oleh Septi kuturutilah permintaannya, saat aku tidak sadar ada seseorang yang mengamati dari tadi .
Saat dikantin Septi dengan lahap menyantap seporsi bakso dengan dua lontong diambilnya dari salah satu stan makanan. Kita duduk saling berhadapan di meja kantin.
" Lo ngak makan Din ? "
Septi bertanya karena melihat bakso yang aku beli sama dengan bakso miliknya masih banyak.
" Eh...makan kok dikit, lagi diet ?
Septi mengernyitkan keningnya tak percaya karena dari tadi lihat bakso yang masih hangat hanya kuaduk aduk sampai dingin, seakan tak peduli Septi lanjut menyantap baksonya dengan kerupuk yang memenuhi mangkok entah sejak kapan dia mengambilnya.
" DOR ! "tiba-tiba tepukan orang dari belakang membuatku kaget.
 " Astagfirullah hal Adzim, dasar musang kampus !!! " Septi kaget.
Si Andre tiba-tiba datang dan menyerobot duduk di sampingku sambil mengacungkan jari pistolnya.