Aya menjitak kepala sahabatnya itu pelan,
      "Cuma becanda, Neng. Just kidding!" kata Aya kembali berjalan menuju kelas.
      Riska mengikutinya dengan heran,
      "Lo kenapa sih, Ay?! Pagi-pagi ngomel-ngomel sendiri" Riska lalu memegang dahi Aya, " Badan lo nggak panas. Itu artinya ayan lo belum kambuh. Atau jangan-jangan, lo kesambet jin apaaa gitu?!" tanya Riska curiga.
      Aya menatap Riska jengkel,
      "Ayan?! Enak aja, lo. Ya! Aku tadi habis kesambet jin be-la-gu, persis kayak lo!" kata Aya menunjuk muka sahabatnya.
      Aya lalu memutar badannya dengan gusar dan kembali melangkah menuju kelas sambil menggerutu marah.
      Riska geleng-geleng kepala menatap Aya,
      "Kasihan Aya. Sepertinya penyakit gampang kesambetnya semakin parah. Ckckckc..." kata Riska dengan wajah prihatin dan mengikuti Aya menuju kelas.
      Lorong itu kembali kosong. Yang tinggal hanyalah kartu nama Lydia yang tergeletak begitu saja di lantai.
@@@