Materi pelatihan yang berada di plafrom digital juga kebanyakan adalah materi-materi dasar/umum. Menurut penulis, seharusnya materi dasar/umum tidak usah dijadikan berbayar dan seharusnya materi dasar/umum dijadikan gratis saja dan tetap mendapatkan sertifikat. Jika dirasa ingin memperdalam lebih lanjut, barulah materi-materi tahap lanjut yang dijadikan berbayar.
Banyak sekali di luar sana materi-materi dasar yang gratis dari lembaga/situs/organisasi pelatihan. Tidak jarang juga, orang-orang yang bisa dibilang sukses di keterampilannya, secara cuma-cuma mengajarkannya kepada orang-orang. Ini bisa menimbulkan efek jangka panjang. Alih-alih ingin meningkat kualitas SDM Masyarakat indonesia, jusru malah dijadikan bisnis belaka, apalagi materi dasar/umum.
Jikapun materi dasar/umum dijadikan berbayar, yang paling berharga adalah sertifikatnya itu sendiri. Lantas, sebanarnya mana yang lebih berpengaruh terhadap peluang karir antara orang yang punya sertifikat dari mengikuti pelatihan dengan materi umum/dasar yang berbayar dengan orang yang tidak punya sertifikat tetapi kualiatasnya sama?
Penulis mengambil salah satu contoh materi dasar/basic seperti materi "Penulisan CV", materi tersedia di 9 lembaga pelatihan yang membahas itu. Jika ditelusuri secara luas, banyak sekali materi tersebut yang diajarkan oleh lembaga/situs/organisasi pelatihan baik dalam bentuk offline atau online.
Menurut penulis, seharusnya program Prakerja dilaksanakan di masing-masing daerah di Indonesia dengan melihat potensi daerah. Tujuannya agar materi-materi pelatihan prakerja ini bisa sesuai dengan potensi dari masing-masing daerah. Secara teknis, setiap orang mempunyai kuota pengambilan materi berdasarkan asal daerahnya. Kuota pengambilan materi yang lebih besar hanya untuk pengambilan materi-materi pelatihan yang mengenai potensi daerahnya. Harapannya adalah masing-masing daerah bisa lebih cepat berkembang dengan memaksimalkan potensi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI