Mohon tunggu...
Fauzan Ammar Fata Yusuf
Fauzan Ammar Fata Yusuf Mohon Tunggu... Freelancer - Amateur Writer | A Longlife Learner

Masih butuh belajar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Prakerja dan Segala Permasalahannya

21 Juni 2020   16:37 Diperbarui: 21 Juni 2020   16:37 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Materi pelatihan yang berada di plafrom digital juga kebanyakan adalah materi-materi dasar/umum. Menurut penulis, seharusnya materi dasar/umum tidak usah dijadikan berbayar dan seharusnya materi dasar/umum dijadikan gratis saja dan tetap mendapatkan sertifikat. Jika dirasa ingin memperdalam lebih lanjut, barulah materi-materi tahap lanjut yang dijadikan berbayar.

Banyak sekali di luar sana materi-materi dasar yang gratis dari lembaga/situs/organisasi pelatihan. Tidak jarang juga, orang-orang yang bisa dibilang sukses di keterampilannya, secara cuma-cuma mengajarkannya kepada orang-orang. Ini bisa menimbulkan efek jangka panjang. Alih-alih ingin meningkat kualitas SDM Masyarakat indonesia, jusru malah dijadikan bisnis belaka, apalagi materi dasar/umum.

Jikapun materi dasar/umum dijadikan berbayar, yang paling berharga adalah sertifikatnya itu sendiri. Lantas, sebanarnya mana yang lebih berpengaruh terhadap peluang karir antara orang yang punya sertifikat dari mengikuti pelatihan dengan materi umum/dasar yang berbayar dengan orang yang tidak punya sertifikat tetapi kualiatasnya sama?

Penulis mengambil salah satu contoh materi dasar/basic seperti materi "Penulisan CV", materi tersedia di 9 lembaga pelatihan yang membahas itu. Jika ditelusuri secara luas, banyak sekali materi tersebut yang diajarkan oleh lembaga/situs/organisasi pelatihan baik dalam bentuk offline atau online.

Menurut penulis, seharusnya program Prakerja dilaksanakan di masing-masing daerah di Indonesia dengan melihat potensi daerah. Tujuannya agar materi-materi pelatihan prakerja ini bisa sesuai dengan potensi dari masing-masing daerah. Secara teknis, setiap orang mempunyai kuota pengambilan materi berdasarkan asal daerahnya. Kuota pengambilan materi yang lebih besar hanya untuk pengambilan materi-materi pelatihan yang mengenai potensi daerahnya. Harapannya adalah masing-masing daerah bisa lebih cepat berkembang dengan memaksimalkan potensi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun