Mohon tunggu...
Inge
Inge Mohon Tunggu... -

Menyenangi KESEDERHANAAN. EGO tidaklah sederhana tetapi CINTA.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Inge: Antara Janda dan Istri Joko Erdhianto

20 November 2010   00:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:27 4352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

Negeri Ngotjoleria

[caption id="attachment_75898" align="alignleft" width="144" caption="Mimin, mantan istri Mas Joko"]

1290213369120666940
1290213369120666940
[/caption] Sayembara mencari selir baru yang pernah dikeluarkan oleh Baginda ASA telah menarik perhatian Mimin dan saat itu dia memutuskan untuk mengikuti sayembara itu dengan harapan dapat membantu dia mengatasi kesulitan hidupnya dalam membesarkan kedua anaknya, Andee dan Budi. Namun apa daya, sayembara itu dibatalkan ditengah jalan lantaran tidak mendapat persetujuan dari sang permaisuri. Ingin balik ke Planet Kenthir, Mimin kehabisan ongkos. Untung dia bertemu dengan Mas Har, seorang pakar IT dari Negeri Ngotjoleria yang misterius nan baik hati. Atas bantuan Mas Har, Mimin untuk sementara waktu bisa tinggal di Negeri Ngotjoleria.

Akhirnya kabar pernikahan Joko sampai juga ke telinga Mimin. Dia cukup geram mengingat dia selama ini bersusah payah membesarkan kedua anak mereka sementara uang tunjangan dari Joko masih tetap kurang. Dengan menikah lagi, dipastikan uang tunjangan buat anak-anak mereka akan semakin berkurang, demikian pikir Mimin. Itu sebabnya dia mengirim surat ke Joko minta kenaikan biaya tunjangan anak.

“Min, piye toh? Kamu kan tahu penghasilanku sebagai tukang becak tak menentu. Koq malah minta tambah?” tanya Joko kepada Mimin.

“Lah situ udah nikah lagi. Artinya kan situ bisa biayai kehidupan rumah tangga mas yang baru. Kalau gak punya duit yang banyak, koq berani-beraninya nikah lagi? Bukankah dengan menikah lagi berarti mas menambah satu beban lagi?!” tandas Mimin dengan sengit.

“Ya tidak begitu persisnya. Si D-wee kan juga bekerja, makanya kami bisa membangun rumah tangga baru karena sama-sama bekerja,” jawab Joko menjelaskan.

“Nah itu dia! Artine bojo barumu bisa bantu kowe mbiayai anak-anak kita. Pokoknya aku minta tambah biaya. Itu tanggung jawab kamu juga, mas!” sahut Mimin berapi-api.

***

“Gimana, mas?” tanya D-wee tak sabaran.

“Mimin hanya memberikan surat ini untuk kamu yang sayapun tak boleh membacanya,” jawab Joko pelan dan ragu sambil menyodorkan surat dari Mimin untuk D-wee.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun