Mohon tunggu...
Keanu Gerald
Keanu Gerald Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Bakrie

Saya adalah Mahasiswa Ilmu Politik, Universitas bakrie.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Efektivitas Strategi Kontra-Pemberontakan (Counterinsurgency) Pemerintah Nigeria terhadap Kelompok Boko Haram

13 Juli 2022   23:55 Diperbarui: 14 Juli 2022   00:27 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama lebih dari dua dekade atau lebih, masyarakat Nigeria telah berada di bawah peningkatan tantangan ketidakamanan yang disebabkan oleh kegiatan jahat kelompok pemberontak Boko Haram, kelompok teroris Ansaru dan Negara Islam Provinsi Afrika Barat (ISWAP), serta ancaman para penggembala Fulani, bandit bersenjata, perampokan bersenjata, dan sindikat penculikan (Oluka, 2022).

Kelompok pemberontak Boko Haram adalah gerakan fundamentalis Islam yang menentang peradaban barat (Eropa) termasuk metode mata pencaharian, sistem politik, dan pendidikan mereka. Boko Haram melakukan kekerasan untuk menggulingkan sistem politik Nigeria. 

Kelompok ini ingin mengatur sistem dan merestrukturisasi sistem sosial-ekonomi Nigeria melalui kepatuhan yang ketat terhadap doktrin-doktrin Islam dari Al-Qur'an dan Hadits. Akibatnya, dalam penyebaran kampanyenya, Boko Haram terlibat dalam serangan berdarah terhadap warga sipil termasuk konfrontasi sengit dengan anggota pasukan keamanan Nigeria (Gana et al., 2018).

Konfrontasi Boko Haram dengan pasukan keamanan Nigeria menyebabkan kerusakan kolosal pada mata pencaharian sosial ekonomi dan politik banyak orang Nigeria. Rata-rata sejak 2009, sekitar 30.000 orang dibantai (Agbiboa, 2015). Selain itu, lebih dari 2 juta orang mengungsi secara paksa sebagai Internally Displaced Persons dan pengungsi (UNHCR, 2016). 

Pada tahun 2017, terlepas dari repatriasi ribuan orang, Badan Pengungsi Dunia (UNHCR) melaporkan keberadaan 219.305 pengungsi Nigeria di Kamerun, dan lebih dari 90.000 di Republik Chad (Gana et al., 2018)

Sejak Boko Haram menggencarkan gerakannya, banyak tindakan kontra-pemberontakan (counterinsurgency) yang diambil oleh Pemerintah Nigeria dan kelompok sipil untuk menangani kelompok tersebut. Namun, hingga saat ini tindakan tersebut belum benar-benar berhasil menangani Boko Haram. 

Aaron (2015) menyebutkan bahwa strategi kontra-pemberontakan yang dilakukan oleh pemerintah Nigeria dianggap belum efektif. Langkah Nigeria belum mencapai banyak keberhasilan dalam melawan Boko Haram.
Nigeria telah mengalami rasa tidak aman dalam beberapa tahun terakhir. 

Pasukan keamanan memerangi pemberontakan bersenjata 13 tahun oleh kelompok Boko Haram di timur laut negara itu dan geng kriminal bersenjata berat yang beroperasi di barat laut. Kekerasan secara bertahap bergerak menuju pusat negara, Abuja.

Terbaru, Boko Haram telah menyerbu sebuah penjara di dekat ibu kota Nigeria pada 5 Juli 2022. Atas insiden tersebut, lebih dari 600 narapidana telah melarikan diri, namun setengahnya telah ditangkap kembali. 

Menurut pihak yang berwenang, Boko Haram datang untuk membebaskan anggotanya yang ditahan di penjara (Al Jazeera, 2022). Berdasarkan uraian di atas, tulisan ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas strategi kontra-pemberontakan (counterinsurgency) yang dilakukan oleh pemerintah Nigeria dalam menghadapi kelompok Boko Haram. 

RUMUSAN MASALAH

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun