Tiap sepuluh menit cek smartphone, janji lima menit scroll, tahu-tahu sudah sejam. Terkadang hingga lupa waktu terhadap pekerjaan apa yang akan atau sedang dilakukan.Â
Keasyikan ini sepertinya mustahil disediakan oleh dumb phone; smartphone—sebenarnya— adalah antitesis dari dumb phone itu sendiri.Â
Maka izinkan saya mengatakan bahwa tren dumb phone pada dasarnya sedang menggugat realitas kecanduan orang-orang terhadap penggunaan internet.
Seseorang sebenarnya tidak adiksi terhadap smartphone; ia adiksi terhadap internet.
***
Jadi, jangan salahkan smartphone; ia hanya benda mati.Â
Hingga pada akhirnya yang ingin saya katakan, tiap orang memang memiliki cara sendiri untuk lepas dari kecanduan—dan jika memang kecanduan terhadap internet bisa diatasi dengan kembali ke "setelan" awal sebagai pengguna dumb phone, itu kembali ke pilihan masing-masing pribadi.
Tabik.Â