Melihat wajah beliau yang tenang tanpa beban saat berpulang paling tidak membuat hati  tenang juga. Hal ini tidak membuat sedih berkepanjangan yang menyiksa. Walaupun tetap tak kuasa menahan air mata.Â
Dari pengalaman kehilangan orang yang dicintai ada pembelajaran berharga.Â
Belajar Melepaskan
Rasa memiliki  berlebihan acap kali justru menjadi sumber yang membuat kita menderita. Timbul kesedihan yang berlebihan pula.Â
Oleh sebab itu bisa melepaskan adalah pilihan terbaik untuk rela menerima. Kesedihan boleh ada, tetapi jangan sampai berlama-lama.Â
Tentu saja boleh bersedih berlinang air mata. Bagaimanapun kita masih manusia yang memiliki perasaan, apalagi yang meninggal adalah orang yang paling dekat dengan kita.Â
Yang perlu kita sadari adalah bahwa apapun yang ada di dunia ini tidak ada yang abadi. Pada waktunya semua harus pergi.Â
Ini kebenaran yang tidak mungkin kita ingkari. Jadi, mulai saat ini kita mulai belajar memahami akan kebenaran ini.Â
Jangan menyiksa diri dengan kehilangan karena ini adalah kenyataan hidup ini, lebih baik melepaskan, sehingga ada kelegaan.Â
Ibarat balon yang terikat pada sebongkah batu, takbisa lepas terbang tinggi. Ketika melepaskan ikatan, maka bisa mengangkasa sebab  takada yang membebani lagi.Â
Ikhlas Menerima Takdir KehidupanÂ
Tidak ada manusia yang dapat menghindari takdir kehidupan yang bernama kematian. Hari ini atau nanti pasti akan terjadi.Â
Kita mesti belajar memahami dalam-dalam bahwa kematian adalah hal yang alami. Ibarat daun-daun yang berguguran akan terjadi setiap hari. Setiap manusia yang hidup, tidak tua saja yang muda pun bisa mengalami.Â