Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup Boleh Susah, tetapi Jangan Tidak Dapat Dipercaya

16 November 2020   12:19 Diperbarui: 16 November 2020   12:35 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya saat membeli buah rambutan atau duku dari pasar, setelah pulang Ibu akan membagikan dalam 5 tumpuk, sehingga kami tinggal ambil bagian masing-masing. 

Bila kemudian kami saling memberikan itu lain cerita. Yang terpenting dengan sikap ini, kami tidak saling berebutan makanan.

Pelajaran berharga tanpa kata, tetapi langsung melakukan secara nyata. Inti tentu lebih tertanam dalam sanubari. 

Jadi Orang Harus Dapat Dipercaya

Kami memang dari keluarga sederhana, Ayah seorang petani dan Ibu sendiri selain ibu rumah tangga, beliau membantu ekonomi keluarga dengan membuat makanan ringan. 

Saya sebagai anak pertama yang bertugas menjajakan ke sekitar rumah,  sekolah atau menitipkan ke warung-warung terdekat. 

Dalam kondisi ekonomi yang pas-pasan Ibu selalu mengingatkan, bahwa hidup boleh dalam kemiskinan, tetapi jadi orang harus dapat dipercaya. Jangan hilang kepercayaan dari orang lain dengan sikap yang tidak patut. 

Saya anggap apa yang selalu Ibu pesan itu merupakan pusaka tak ternilai. Apalagi tiada bosannya beliau selalu mengingatkan. Pegang kepercayaan. 

Menjaga Kerukunan dan Saling Membantu

Kadang kalau melihat ada teman yang tidak akur dengan saudaranya sendiri, saya merasa sangat beruntung. Karena sejak kecil juga Ibu selalu mengajarkan tentang kerukunan kepada kami. 

Salah satu caranya adalah seperti yang sudah saya menuliskan  di atas. Yakni dengan bersikap adil. Selain itu juga  langsung berbicara dengan kami bila ada terjadi salah paham di antara kami. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun