Misalnya saat membeli buah rambutan atau duku dari pasar, setelah pulang Ibu akan membagikan dalam 5 tumpuk, sehingga kami tinggal ambil bagian masing-masing.Â
Bila kemudian kami saling memberikan itu lain cerita. Yang terpenting dengan sikap ini, kami tidak saling berebutan makanan.
Pelajaran berharga tanpa kata, tetapi langsung melakukan secara nyata. Inti tentu lebih tertanam dalam sanubari.Â
Jadi Orang Harus Dapat Dipercaya
Kami memang dari keluarga sederhana, Ayah seorang petani dan Ibu sendiri selain ibu rumah tangga, beliau membantu ekonomi keluarga dengan membuat makanan ringan.Â
Saya sebagai anak pertama yang bertugas menjajakan ke sekitar rumah, Â sekolah atau menitipkan ke warung-warung terdekat.Â
Dalam kondisi ekonomi yang pas-pasan Ibu selalu mengingatkan, bahwa hidup boleh dalam kemiskinan, tetapi jadi orang harus dapat dipercaya. Jangan hilang kepercayaan dari orang lain dengan sikap yang tidak patut.Â
Saya anggap apa yang selalu Ibu pesan itu merupakan pusaka tak ternilai. Apalagi tiada bosannya beliau selalu mengingatkan. Pegang kepercayaan.Â
Menjaga Kerukunan dan Saling Membantu
Kadang kalau melihat ada teman yang tidak akur dengan saudaranya sendiri, saya merasa sangat beruntung. Karena sejak kecil juga Ibu selalu mengajarkan tentang kerukunan kepada kami.Â
Salah satu caranya adalah seperti yang sudah saya menuliskan  di atas. Yakni dengan bersikap adil. Selain itu juga  langsung berbicara dengan kami bila ada terjadi salah paham di antara kami.Â