[Sebab aku lahir dalam keadaan hati yang bersih dan sehat, tubuh fisik yang sehat, serta rupa wajah yang sehat. Aku ingin 'pulang' kepada-Nya dalam keadaan yang sama. Agar Dia tidak kecewa.]
Pada akhirnya setiap manusia akan berpulang ke asalnya. Bila masanya sudah habis dan itu pasti akan terjadi. Apakah kita ada menyadari hal ini dengan sebaik-baiknya mempersiapkan diri?
Setiap manusia pada mulanya semuanya suci bersih. Tetapi dalam perjalanannya mulai tumbuh hati iri dan dengki, serakah, benci, dendam, dan kekotoran batin lainnya.
Semua sifat buruk itulah yang harus kita bersihkan, agar kelak saat berpulang semua itu sudah hilang. Tak ikut berpulang.
Bisa menyadari sejatinya diri kita sudah merupakan awal menuju kepada pencerahan untuk memahami hakekat hidup.Menyucikan diri, agar kelak berpulang sudah dalam keadaan bersih, sehingga layak berada di sisi-Nya.
[Bila kuingat bahwa Allah merencanakan segala sesuatu dengan sempurna, maka setiap hatiku merasa tidak bahagia, aku mengingatkan diriku, bahwa segalanya berjalan sempurna.]
Pada bait ini kita menyelami untuk melihat ke dalam diri. Bagaimana menyikapi segala ketidak-nyamanan yang hadir dalam hidup kita?
Jangan pernah berkeluh kesah dan menyalahkan Tuhan. Karena Tuhan pasti selalu merencanakan yang terbaik bagi hidup kita.