Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menyelami Kehidupan Bersama Aridha Prassetya

19 Juli 2013   22:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:18 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[Sebab aku lahir dalam keadaan hati yang bersih dan sehat, tubuh fisik yang sehat, serta rupa wajah yang sehat. Aku ingin 'pulang' kepada-Nya dalam keadaan yang sama. Agar Dia tidak kecewa.]



Pada akhirnya setiap manusia akan berpulang ke asalnya. Bila masanya sudah habis dan itu pasti akan terjadi. Apakah kita ada menyadari hal ini dengan sebaik-baiknya mempersiapkan diri?

Setiap manusia pada mulanya semuanya suci bersih. Tetapi dalam perjalanannya mulai tumbuh hati iri dan dengki, serakah, benci, dendam, dan kekotoran batin lainnya.

Semua sifat buruk itulah yang harus kita bersihkan, agar kelak saat berpulang semua itu sudah hilang. Tak ikut berpulang.

Bisa menyadari sejatinya diri kita sudah merupakan awal menuju kepada pencerahan untuk memahami hakekat hidup.Menyucikan diri, agar kelak berpulang sudah dalam keadaan bersih, sehingga layak berada di sisi-Nya.



[Bila kuingat bahwa Allah merencanakan segala sesuatu dengan sempurna, maka setiap hatiku merasa tidak bahagia, aku mengingatkan diriku, bahwa segalanya berjalan sempurna.]



Pada bait ini kita menyelami untuk melihat ke dalam diri. Bagaimana menyikapi segala ketidak-nyamanan yang hadir dalam hidup kita?

Jangan pernah berkeluh kesah dan menyalahkan Tuhan. Karena Tuhan pasti selalu merencanakan yang terbaik bagi hidup kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun