Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Omong-omong Kosong Saja

8 Oktober 2012   04:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:05 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harus di akui, omong kosong itu sudah menjadi keseharian kita. Begitu bangun tidur, karena masih mengantuk setelah nonton el clasico. Jurus omong kosong dipraktikkan dengan meyakinkan.

"Maaf Pak, hari ini saya ijin. Lagi kurang enak badan. Panas dingin. Ini gak bisa bangun-bangun."

Ada lagi, baru saja sampai dan duduk di meja kantor. Boss langsung memberikan bonus menu untuk omong kosong hari itu.

"Kalau ada yang telepon atau ingin bertemu, bilang saya sedang ke luar kota."

Apalagi dalam bidang pemasaran, urusan omong kosong itu sepertinya kewajiban yang tak tertulis. Walau ditutupi dengan bahasa indah dan pembenaran.

Terbukti semua pemasar mengklaim produknya yang terbaik alias nomor satu. Omong kosongnya produk lain nomor dua.

Bahkan dalam hal beragama pun tidak lepas dari omong kosong. Padahal agama jelas-jelas melarang untuk omong kosong. Nah, loh!

Omong kosong macam apa?

Iming-iming tentang surga. "Kalau Anda ikut agama ini, Anda dijamin masuk surga. Tanpa ada syarat-syarat tertentu seperti iklan."

Atau,"Kalau saudara bisa membunuh banyak orang tertentu dengan bom bunuh diri ini, maka saudara dijamin masuk surga dan dapat bonus bidadari."
Ya, tidak heran kalau ada umat yang termakan omong kosong ini. Sampai-sampai ia yakin, kalau membunuh, berzina, dan mencuri pun ia tetap akan masuk surga. Apalagi kalau cuma berbohong.

Dengan bangga dan dihiasi kesombongan ia berkata,"Nama saya sudah terdaftar di surga! Kalau mati sudah ada malaikat yang menjemput."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun