Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Omong-omong Kosong Saja

8 Oktober 2012   04:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:05 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau mau omong kosong paling gampang. Karena tinggal omong saja sesuka hati tidak usah pakai mikir. Namanya juga omong kosong. Tentu tidak ada isinya.

Contohnya kita yang baru bisa menendang bola saja bisa omong besar ketika pemain sekelas Messi atau Ronaldo gagal mencetak gol.

"Gimana sih, gitu aja gak gol?!! Tinggal nendang doang. Coba kalau gua yang nendang. Pasti masuk tuh!"

Padahal kalau kita sendiri yang benar-benar main, kemungkinan menendang bola pun tidak ada kesempatan.

Dipastikan kehebatan kita itu hanya omong kosong saja. Tidak bisa dibuktikan.
Seperti juga ketika kita sekarang ini ramai-ramai mengkritik kinerja presiden kita yang lamban. Hanya omong kosong akan memimpin pemberantasan korupsi.

Seakan-akan kita ingin berkata,"Kalau saja saya yang jadi presiden, maka saya akan bertindak begini-begitu. Pasti semuanya beres."

Terlepas kritik kita benar atau salah. Tepat atau salah alamat. Tetaplah hanya omong kosong. Lah, kita jadi presisiden saja belun?!

Apa yang ingin kita lakukan baru sebatas khayalan. Belum nyata. Jadi ya namanya omong kosong.

Presiden SBY dianggap omong kosong berkenaan dengan komitmennya yang akan berada di garda paling depan dalam pemberantasan korupsi.

Tetapi para pengamat dan publik menilai, pernyataan Sang Presiden hanyalah omong kosong. Padahal sebagai presiden sah-sah saja omong kosong.

Coba kalau presidennya jujur ngomong begini: "Soal pemberantasan korupsi, maaf-maaf saja deh, saya akan berada di belakang saja. Susah memberantasntasnya. Tidak sanggup saya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun