Tidak heran juga banyak yang rela jadi pembunuh dan meledakkan dirinya demi surga dan bidadari.
Omong-omong kosong memang mengasyikan. Apalagi tempatnya di warung kopi. Tanpa terasa kopi sudah bergelas-gelas dan mulut berbusa, tidak selesai juga omong kosongnya.
Itulah sebabnya, di setiap sudut bumi ada saja manusia yang suka omong kosong.
Lebih-lebih sepasang manusia yang sedang dimabuk asmara. Satunya suka mengumbar omong kosong, satunya lagi suka diomong kosongi. Tetapi akhirnya bila sudah benar-benar mabuk omong kosong. Bukan omong kosong lagi bila terjadi "pertumbahan berdarah-darah".
Omong kosong terakhir, tulisan ini pun hanyalah omong-omong kosong. Tidak lebih.
Jadi tolong jangan dilebih-lebihkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H