Mohon tunggu...
Kastrat BEM UI
Kastrat BEM UI Mohon Tunggu... Freelancer - @bemui_official

Akun Kompasiana Departemen Kajian Strategis BEM UI 2021. Tulisan akun ini bukan representasi sikap BEM UI terhadap suatu isu.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Pergerakan Feminisme dalam Skena Musik Punk

18 Desember 2020   18:52 Diperbarui: 20 Desember 2020   16:09 1243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu band punk feminis afiliasi Riot Grrrl yaitu Bikini Kill memberikan keterlibatan kritisnya langsung dengan media arus utama dan representasi dominan dari tubuh gender, yang dianggap merendahkan dan mengobjektifikasi. 

Selain itu, gerakan Riot Grrrl juga membuka berbagai bentuk perlawanan lewat word performance, proyek seni, film pendek, dan berbagai konferensi perempuan.

Menggunakan prinsip "do it yourself" dari skena punk, punk feminis merekonstruksi ulang peran gender dan perspektif gender banyak kelompok masyarakat. Punk feminis juga aktif memberikan dukungan personal dan self-esteem bagi perempuan yang mendengarkan karya musik mereka. 

Kutipan "personal is political" juga telah membawa feminisme gelombang ketiga terus berkembang membawa narasi-narasi anti misoginis. Isu yang berkembang dalam ranah gender semakin lama semakin meluas dan mencakup seluruh perempuan secara global. 

Riot Grrrl mulai menghilang sejak tahun 1996, namun hal tersebut bukanlah karena gagalnya narasi yang dibawa, melainkan narasi tersebut telah mencapai keberhasilannya. 

Tanpa Riot Grrrl dan manifestonya dalam menghapuskan pandangan toksik mengenai maskulinitas dalam skena musik punk, feminisme mungkin akan sulit untuk berkembang lebih dari sektor politik dan rasial. 

Feminisme mungkin akan kesulitan menemukan celah peluang untuk selalu mendukung gerakan perempuan. lebih buruknya lagi, feminisme mungkin akan mati sejak narasi feminisme gelombang kedua telah mencapai titik puncaknya.

Oleh: Syarifa Amira Satrioputri | Geosains 2019 | Staf Departemen Kajian Strategis BEM UI 2020

Referensi 

Barner, Katherine. (2015). The Role of Women in Punk. Honors Theses. Union College - Schenectady, NY.

Dunn, Kevin C. (2014). Pussy Rioting, International Feminist Journal of Politics, 16:2, 317-334, DOI: 10.1080/14616742.2014.919103

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun