Mohon tunggu...
Wartakastrat
Wartakastrat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kastrat

Dalam upaya publikasi atau ekspansi informasi guna meningkatkan pengetahuan masyarakat, Departemen Kajian dan Aksi Strategis (Kastrat) membentuk suatu fungsi yang bernama Wartakastrat. Fungsi ini bergerak dalam bidang penulisan artikel atau kajian populer yang dipublikasikan melalui media berita online.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pilkada 2024: Apa Pengaruhnya terhadap Kebijakan Kesehatan?

2 Oktober 2024   07:50 Diperbarui: 2 Oktober 2024   07:50 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan kepala daerah memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan kesehatan di suatu wilayah. Pemimpin terpilih berperan dalam menentukan alokasi anggaran dan komitmen politik untuk sektor kesehatan. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan bagi masyarakat. Sebagai contoh, kepala daerah yang berkomitmen tinggi pada kesehatan mungkin akan mengalokasikan lebih banyak dana untuk pembangunan fasilitas kesehatan, peningkatan kualitas tenaga medis, dan program-program preventif seperti vaksinasi.

Selain itu, kebijakan kesehatan sering kali dipengaruhi oleh janji-janji politik selama kampanye. Kepala daerah yang berjanji untuk meningkatkan akses kesehatan gratis atau menurunkan biaya layanan kesehatan mungkin akan mengambil langkah-langkah untuk memenuhi janji tersebut. Hal ini dapat meningkatkan popularitas dan dukungan masyarakat terhadap kepala daerah tersebut. Namun, penting untuk memastikan bahwa kebijakan tersebut tidak hanya berfokus pada keuntungan politik tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Dalam praktiknya, pemilihan kepala daerah dapat mempengaruhi kebijakan kesehatan melalui beberapa cara. Pertama, dengan memilih kepala daerah yang memiliki latar belakang medis atau pengalaman dalam bidang kesehatan, pemerintah daerah dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang kebutuhan dan tantangan dalam sektor kesehatan. Kedua, dengan mengadakan dialog dan konsultasi dengan masyarakat, kepala daerah dapat memahami kebutuhan spesifik masyarakat dan mengembangkan kebijakan yang lebih efektif. Dengan demikian, pemilihan kepala daerah dapat menjadi faktor penting dalam meningkatkan kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan di suatu wilayah.

Namun, siapapun pemimpin terpilih hendaknya dapat menyejahterakan seluruh masyarakatnya, bukan hanya dari aspek kesehatan, melainkan dari seluruh aspek yang ada di kehidupan sehari-hari. Semoga pilkada tahun 2024 dapat memberikan sosok pemimpin-pemimpin yang hebat, jujur, dan dapat menyuarakan suara rakyat.

Sumber :

PKPU No. 2 Tahun 2024

Siddik, R. 2022. Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Secara Serentak di Masa Pandemi Covid-19 Ditinjau dari Hak Atas Kesehatan. Skripsi. Universitas Sriwijaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun