Mohon tunggu...
KASTRAT BEM FISIP UPNVJ
KASTRAT BEM FISIP UPNVJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ditjen Kajian Aksi Strategis BEM FISIP Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Akun Kompasiana Direktorat Jenderal Kajian Aksi Strategis Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN Veteran Jakarta. Kabinet Astana Bimantara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kebijakan dan Keadilan untuk Semua Mahasiswa

28 Februari 2023   22:35 Diperbarui: 28 Februari 2023   22:33 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Hah, beneran? Boong kali lu," celotehnya remeh, seolah aku hanya membual sempurna untuk menyenangkan dirinya.

"Masa gue bohong sih sama elu! Nih, banyak orang yang nge-DM gue. Padahal, gue cuma pengen agitasi ke orang-orang kalau sejatinya banyak manusia yang lebih membutuhkan dan empati mungkin yang menggerakan mereka. Banyak yang seperti itu, tapi sayangnya pejabat kita malah tutup mata tak peduli dengan kesakitan yang dialami oleh mahasiswa. Itulah yang membedakan rakyat biasa dengan pemerintah yang cenderung jadi koruptor di segala aspek."

Dia terdiam, kemudian matanya berkaca-kaca. Wajahnya benar-benar kusut, matanya sayu dan menunduk dan tanpa sadar beberapa bulir air mata jatuh dari peraduannya dan membasahi lantai yang sudah penuh dengan isakan kecil yang tak terdengar. Segera aku mengambilkan tisu kotak yang berada di dekat ranjang tempat tidur dan mulai mengambilkannya untuk dia.

"It's ok! Gak masalah buat nanigs, keluarkan aja. Gue gak mau dunia ini semakin sepi, karena orang-orang pergi karena hal kecil." Dukunganku kepadanya diberikan dengan menepuk bahunya pelan dan merengkuhnya sebagai bentuk dukungan atas Ardian yang baru saja pulih dalam keterpurukannya.

"G-gue-mi-minta maaf banget ya, s-sela-ma i-n-i g-gue-b-banyak ngerepotin elu," ucapnya lirih dan terbata-bata.

"Gak ada kesalahan yang melekat di diri lu. So, lu harus bersyukur, karena masih banyak orang yang peduli sama hidup lu. Dunia gak sekejam itu untuk orang-orang yang mau berusaha. Tuhan adalah sumber kunci dari segala perlawanan atas pergumulan hidup lu sendiri. Tetap semangat ya," Motivasi kuberikan, agar dia berhenti menangis dan lebih mensyukuri kehidupannya sendiri. Sehingga, dalam waktu sekejap dia berhasil menghanyutkan dalam perasaannya yang dalam, sampai tak tahan untuk tak menangis. 

Kendati demikian, aku tak mau terlarut pada hal yang sama. Kami hanya bersyukur, bahwa Tuhan begitu baik kepada kami sampai banyak orang yang mau tergerak menolong kami dengan bermodalkan akun sosial media. Bahwasannya, aksi tidak harus dengan demonstrasi. Banyak cara mencapai sebuah aspirasi dan media sosial adalah jawaban dari semua hal yang sama-sama perlu diketahui atas jawaban-jawaban yang terdistraksi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun