Hal Yang Perlu dipelajari
Hal lain yang perlu dipelajari adalah perlu adanya kolaborasi dalam menciptakan budaya positif di sekolah, karena budaya positif ini tidak dapat dilakukan sendirian. Budaya positif dapat dilakukan oleh warga sekolah yang positif pikirannya, positif perkataannya, dan positif tindakannya.
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA
Judul Modul: Membiasakan Budaya Positif Tidak Menggunakan Handphone Saat KBM Dengan Pembuatan Keyakinan Kelas dan Penerapan Segitiga Restitusi
Nama Peserta: Kaseri, Guru SMA Negeri 1 Jombang
Latar belakang
Wabah Covid 19 yang mengubah pembelajaran Luring menjadi Daring, menjadikan murid cenderung tidak terpisahkan dengan handphone. Bahkan tiada waktu tanpa HP. Setelah kondisi normal, perlu adanya peraturan yang membatasi penggunaan HP sata berada di dalam KBM untuk menciptakan budaya positif.
Budaya positif menciptakan suasana pembelajaran yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Untuk mewujudkannya perlu ada disiplin positif di sekolah. Salah satu cara untuk menerapkan disiplin positif adalah melalui proses pembentukan keyakinan kelas dan pelaksanaan segitiga restitusi. Keyakinan yang dimiliki oleh sekolah saat ini yang merupakan core value masih perlu disadarkan dengan baik kepada murid.
Tujuan
Menumbuhkan budaya positif murid dalam penggunaan HP saat KBM dengan adanya keyakinan kelas dan penerapan segitiga restitusi
Tolok Ukur
- Terdapat poster keyakinan kelas pada masing-masing kelas
- Guru/karyawan dapat menerapkan segitiga restitusi dalam menangani permasalahan murid
- Permasalahan mengenai pelanggaran pemakaian HP saat KBM berkurang