Mohon tunggu...
MK
MK Mohon Tunggu... Freelancer - Cahaya Bintang

Saat diri dapat katakan CUKUP di saat itu dengan mudah diri ini untuk BERBAGI kepada sesama:)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

45 Hari Isoman Bersama Lansia Penyintas Kanker dan Penderita Pneumonia

14 Agustus 2021   17:55 Diperbarui: 27 Juni 2023   20:41 1090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Obat racikan | Dokumentasi pribadi

"ASI mama berhenti. Kamu alergi susu formula. Dokter Widhodho menyuruh beri susu kedelai, tapi mama tidak tahan baunya. Akhirnya dicoba air kacang hijau dan kamu cocok."

Dokter Widhodho adalah dokter anak. Bagi saya beliau dokter yang sangat terhebat dan terbaik di dalam hidup saya. Saya berobat ke beliau dari usia 15 hari hingga 21 tahun. Beliau tahu penyebab sakit dan obat yang tepat hanya dengan menyentuh sumber sakit saya.

Segera saya pesan daring kacang hijau mentah. Keesokan hari langsung masak dan beri gula merah sedikit. Selesai masak pesan layanan PCR ke rumah untuk seisi rumah dengan harapan keluar hasil negatif sehingga mama bisa ke rumah sakit bertemu dokter tulang. 

Kamis, 1 Juli 2021, seisi rumah PCR. Hasilnya hanya kakak yang negatif. CT mama 21.54, papa yang April sudah 2 kali vaksin sinovac - 27.81; dan saya 31.01.

Saya memaksa kakak pertama untuk besok bawa hasil cek darah, rontgen, dan PCR mama ke dokter paru lama. 

Kakak awalnya menolak dan suruh telekonsul tapi saya jelaskan sudah coba dari minggu lalu dan dapat minggu depan. Mama tidak mungkin dibiarkan menunggu lama.

Dokter paru lama ketua satgas Covid di tempat itu. Beliau tidak menyarankan mama rawat inap. Obat terapi Covid diganti baru dan beri surat rujukan cek darah 10 hari lagi. Mama disarankan banyak makan dan tidak minum. 

Sejak sakit, saya selalu buat makanan lembek dan berkuah lalu atur frekuensi minum mama. Orang asma tidak bisa banyak minum karena bisa bikin makin sesak. 

Polemik rawat inap mama antara saya dan kakak terhenti. Tetapi, setelah konsul kondisi mama keesokan melemah. Obat dokter susah dicari di apotek hingga minta tolong teman yang tinggal luar kota untuk beli. Kabarnya stok obat anti virus secara nasional pun habis.

Obat anti virus akhirnya saya dapat dari teman yang dokter satgas covid yang kebetulan saat ditanya baru kedatangan pesanan obat untuk kliniknya di pagi hari dan sudah dihitung ada sisa sesuai yang saya mau sehingga bisa langsung dikirim.

Polemik rawat inap muncul kembali. Kakak sibuk keliling apotik dan RS cari obat dan ranjang kosong. Sore hari saya sarankan pulang dan berhenti cari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun