Saya setiap tahun walau mama tidak ada keluhan sakit, rutin bawa dia untuk cek kesehatan paru, jantung, dan mata di RS almamater saya.Â
September 2020, terakhir kontrol paru. Saat itu entah kenapa dokter siapkan resep untuk jaga-jaga jikalau mama mendadak batuk berderai dan sesak nafas akut.
Obat batuk hanya 1 macam tapi racikan 3 bahan. Berdasarkan pengalaman tidak banyak apotik bisa racik obat dokter paru.Â
Saya meminta kakak pertama untuk beli dan segera kirim. Apoteker dekat rumahnya pandai racik obat dokter paru hingga 7 bahan.Â
Kakak menolak karena obat tidak segera sampai ke rumah. Saya minta tolong tukang ojek untuk cari sekitar rumah.
Saat ketemu dan sedang menunggu, kakak telefon beritahu obat mama sudah jadi dan mau kirim. Obat yang saya pesan tidak mungkin dibatalkan.Â
Batuk mama di malam hari mereda setelah minum obat yang saya beli. Keesokan hari obat dari kakak sampai.Â
Saya saat lihat kopi resep kaget karena ada 1 obat dari kakak berdosis lebih tinggi dari yang saya beli. Memang tulisan dokter di resep asli banyak coretan sehingga tidak jelas angka 1 atau 4. Malam hari mama minum obat yang kakak beli dan batuk menjadi parah saat tidur malam.
Senin, 21 Juni 2021; saya bawa mama ke kota kakak tinggal untuk menemui dokter paru lama karena dia dokter tetap dan tiap hari praktek.
Dokter paru baru praktek Kamis dan saya tidak mau mama menunggu walau ada obat darinya. Kondisi kami diharuskan swab sebelum ketemu dokter.Â