Mohon tunggu...
MK
MK Mohon Tunggu... Freelancer - Cahaya Bintang

Saat diri dapat katakan CUKUP di saat itu dengan mudah diri ini untuk BERBAGI kepada sesama:)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

45 Hari Isoman Bersama Lansia Penyintas Kanker dan Penderita Pneumonia

14 Agustus 2021   17:55 Diperbarui: 27 Juni 2023   20:41 1090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi isolasi mandiri di rumah | Sumber: shutterstock via kompas.com

Mereka awalnya mendekat tapi, begitu dekat langsung endus cepat lalu menjauh. Di hari keempat, begitu melihat saya langsung jaga jarak tidak mendekat sedikit pun. 

Kamis, 24 Juni 2021 sekitar jam 11-an, saat saya sedang buat makan siang, mama yang duduk sendiri nonton TV berdiri dari kursi, kehilangan keseimbangan dan jatuh. 

Pergelangan tangan kiri memar biru dan tangan bengkok. Saya mau segera bawa ke UGD tapi ditolak dia. Keesokan siang baru ke UGD. 

Kakak pertama marah besar saat diberitahu karena baginya sejak awal rawat inap adalah yang terbaik. Kakak menyuruh untuk minta rujukan rawat inap.

UGD penuh dan perawat menyarankan ke poli infeksi. Poli infeksi tidak ada dokter tulang. Mama kontrol dokter paru yang beda dengan hari Selasa. Hasil cek darah terlihat jelas ada virus corona. Kondisi paru masih sama ada luka lama. Virus tidak sampai paru.

Dokter paru buat surat rujukan rontgen tangan dan sarankan telekonsul dokter tulang. Kami putuskan langsung pulang karena jam rontgen masih lama dan kondisi di poli banyak orang sesak nafas. Saya tidak meminta rujukan rawat inap ke dokter.

Nyeri di tangan memperburuk batuk. Mama kehilangan nafsu makan dan saturasi dari 98 turun setiap hari. 

Puncaknya saat obat anti virus dan antibiotik habis. Obat batuk dan antioksidan paru membuat batuk makin parah. 

Selasa, 29 Juni 2021, saya hentikan mama minum obat batuk dan daftar telekonsul dokter paru poli infeksi pertama kali. Jadwal dokter yang tidak tiap hari dan kesibukkan membuat susah diatur. 

Saturasi mama dalam 3 hari turun jadi 88. Mama makin susah jalan karena sesak akibat asma kambuh. Tiap jalan harus saya topang, begitu juga saat mandi dan buang air pun harus dibantu. 

Di saat frustasi tidak ada obat dan dokter, mendadak saya teringat cerita mama waktu saya umur 3 bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun