"Bukannya tadi adzan untuk berbuka puasa ma, pa?"
Kedua orangtua itu pun tersenyum. "Tidak sayang. Itu tadi baru adzan Ashar."
Mendengar itu, wajah Nadia pun memerah bak semangka. Ia tak menyangka kalau dirinya bisa salah mendengarkan adzan dan langsung tancap gas, memakan kudapan itu.
"Yah pahala puasa pertamaku gagal dong."
Ia pun tak kuasa menahan malu dan ingin menyembunyikan wajahnya. Ia tak menyangka kalau dirinya seceroboh itu.
Sang ayah langsung memeluknya. "Sudah tidak apa-apa. Namanya juga tidak tahu. Kamu tidak berdosa kok."
Disana Nadia hanya bisa merenungi nasib. Ambisinya untuk mendapatkan pahala puasa pertama dan flexing pun gagal.
Tetapi bukan Nadia namanya kalau tidak bersikap cuek. Dia langsung move on dan menyemangati dirinya. "Ya sudah yang penting aku dapat semangka dan bisa puasa di lain hari. Simple dan debest! "
Sekian cerita dari saya semoga tidak garing.
https://pixabay.com/photos/watermelon-juicy-fruits-sliced-815072/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H