Mohon tunggu...
Kartika Tjandradipura
Kartika Tjandradipura Mohon Tunggu... Wiraswasta - Co-Founder Writing for Healing Community

Penulis dengan tujuan utama yaitu untuk meningkatkan mental health awareness dan self compassion. Untuk mengenal tulisannya lebih jauh, bisa dilihat di akun Instagram : @kartika_olive

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

High-Functioning Anxiety: Ketika Orang Terlihat Baik-baik Saja, Tapi Tidak

2 Desember 2024   21:54 Diperbarui: 2 Desember 2024   22:31 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi : recoveryranchpa.com

Sebut saja namanya Lia, seorang manajer proyek berusia 32 tahun, adalah contoh nyata. Setiap hari, ia datang lebih awal ke kantor, selalu menyelesaikan tugas sebelum tenggat waktu, dan terkenal dengan ketelitiannya.

 Namun, di balik senyumnya, ia merasa takut akan kegagalan, cemas tentang komentar kecil dari rekan kerja, dan sering menangis di malam hari karena kelelahan emosional. Lia bukan satu-satunya.

Orang-orang seperti Lia sering berasal dari lingkungan yang menuntut kesempurnaan atau memiliki pengalaman trauma masa lalu yang membuat mereka merasa harus "selalu berhasil" untuk mendapatkan pengakuan.

 Profesi dengan tekanan tinggi seperti dokter, pengacara, atau eksekutif sering menjadi tempat bernaung mereka.

Bagaimana Cara Mengenali Tanda-Tandanya?

Salah satu tantangan terbesar dalam memahami high-functioning anxiety adalah mengenali tanda-tandanya yang sering kali tersembunyi. Berikut adalah beberapa tanda yang sering terlewatkan:

  • Perfeksionisme: Selalu merasa pekerjaan tidak pernah cukup baik meskipun orang lain melihatnya sempurna.
  • Overthinking: Menghabiskan terlalu banyak waktu menganalisis skenario hipotetis atau kesalahan kecil.
  • Kesulitan Beristirahat: Bahkan saat libur, mereka merasa bersalah jika tidak produktif.
  • Kebiasaan Berulang: Seperti menggigiti kuku atau mengetuk-ngetuk meja, sebagai pelepasan kecemasan.
  • Kelelahan Kronis: Meski terlihat energik, sebenarnya tubuh mereka sudah mencapai batas.

Menurut Dr. Amy Morin, seorang psikolog klinis, individu dengan high-functioning anxiety sering kali memiliki "topeng sosial" yang membuat mereka tampak tangguh, tetapi topeng itu sebenarnya adalah perisai yang rapuh.

Bagaimana Kita Bisa Membantu?

Mengenali bahwa seseorang memiliki high-functioning anxiety adalah langkah pertama untuk membantu. Tapi bagaimana jika orang tersebut adalah diri Anda sendiri?

  • Beri Ruang untuk Gagal: Pahami bahwa tidak ada yang sempurna. Membuat kesalahan adalah bagian dari menjadi manusia.
  • Cobalah Teknik Relaksasi: Meditasi, olahraga ringan, atau sekadar berjalan-jalan tanpa gangguan teknologi bisa membantu mengurangi kecemasan.
  • Berbicara dengan Profesional: Psikoterapi kognitif-behavioral (CBT) adalah salah satu metode yang efektif.
  • Dukung Lingkungan Anda: Jika Anda mengenali tanda-tanda ini pada teman atau keluarga, tawarkan telinga yang mendengar tanpa menghakimi.

Apakah Ini Masalah Global?

Jawabannya adalah iya. Dalam budaya modern yang menyanjung kesibukan sebagai indikator kesuksesan, high-functioning anxiety menjadi semacam pandemi diam-diam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun