Boleh jadi kisah Nabi Idris A.S ini salah satu selain banyak hal yang mengurungkan niatku mogok sekolah.Â
Soal perundungan teman, sayang sekali waktu itu psikolog anak belum dikenal di sekolah apalagi sekolah negeri. Aku berbalik menjadi perundung. Meski saat ini justru kami berteman baik.Â
Saling merundung justru jadi bahan candaan saling menyindir tanpa dendam jika reuni. Begitulah seharusnya berteman, bukan?.Â
Dari kisah nabi Idris AS aku mendapat pembelajaran penting, untuk tidak lupa pada kebaikan teman. Termasuk kamu temanku di kompasiana. Terima kasih ya jadi temanku.Â
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H