Ketiga ibu menyamber, "kalo mereka gitu kita aman"
"Gue nggak," sahut Maya dengan sendu. Sepertinya ia memang gak punya. Arzu pun tak sanggup karena ia korban kekerasan keluarganya sendiri.
Mahasiswi mengusulkan yang punya keluarga dibawah usia 25 tahun, pergi. Ketiga ibu, Maya dan Jyoti tak mencukupi syarat itu.
Setiap bel berdering mereka gusar.
Dialog yang Mengguncang Jiwa Penonton
Arzu mengusulkan bagaimana jika tolok ukurnya pada bagaimana mereka bisa tewas.
Maushee menolak ia menganggap bahwa itu curang, karena Arzu tewas dibakar hidup-hidup. Itulah alasan mengapa tak ada bulu di betis Arzu.
Di sinilah semua terungkap, Maya diperkosa oleh orang asing yang mabok dan ia dibuang di jalan tol.Neha dibunuh dengan batu. Baby dengan pisau.
Ketika Neha mengatakan dia meninggal bukan pada saat kejadian, tetapi efek trauma perkosaan (kemungkinan bunuh diri), dan Maushee mengatakan kamu setidaknya punya waktu untuk menangis, dan sudah sepantasnya pergi. Neha menjawab meski ia tidak berdarah, bukan berarti aku tidak kesakitan
Sebuah penggambaran bahwa trauma kekerasan seksual akan menyiksa korban sepanjang hayat dan itu seringkali tak disadari oleh orang lain bahwa mereka selalu butuh pendampingan. Termasuk orang-orang yang terlihat tegar dan mandiri.Bahkan orang yang paling tua juga belum tentu dapat bersikap dewasa karena merasa paling menderita.
Mahasiswa kedokteran diperkosa tengah mempersiapkan ujian yang tidak akan pernah dia selesaikan karena dia sudah mati termasuk membunuh mimpinya.
Keributan pun semakin meruncing dengan saling menyalakan.
Jyoti menengahi bahwa yang baru datang juga tidak dapat diusir, mereka hanya perlu mengatur tempat agar cukup. Meski sempit dan panas jauh lebih baik dibandingkan tinggal dengan para iblis di dunia.
Arzu setuju tetapi ia tidak ingin berbagi tempat tidur dengan siapapun. Neha meminta Jyoti membawa pendatang baru itu masuk.
"Toh kita semua memang ada sifat tidak baik" ujar Maya yang meminta semua saling maklum dengan kondisi masing-masing.Â
Jyoti mengingatkan bahwa semua orang mengalami takut saat masuk rumah itu pertama kali. Ia meminta penghuni lain menjaga sikap dan menerima siapapun yang datang.