Santri Kirom dan Penjual Kue Klenyem

"Saya itu orang kecil, setiap apa yang saya kerjakan, saya usahakan niat ibadah kepada Allah, saya menjalani hidup ini sesuai dengan kehendak Tuhan, maka saya tidak boleh serakah". Jelas pak sodri. 

"Maksudnya bagaimana pak?". Tanya santri kirom penuh penasaran. 

"Saya itu jualan bukan hanya sekedar mencari untung, tapi juga berniat membantu orang-orang yang mau membeli kue klenyem". 

"Kalau sampean mau membeli semua kue klenyem saya ini, terus bagaiamana nanti dengan para pembeli lain, kang?". Jelas pak sodri. 

"Bagaiamana dengan orang-orang yang anaknya rewel minta kue klenyem, di janjikan mau di belikan nanti sore, dan yang lainnya, kang"?. Tanya pak sodri yang sebenarnya untuk menjelaskan kepada santri kirom. 

"Jadi maafkan saya ke pak kyai, kalau saya ndak bisa jual semua kue klenyem ini ke beliau". Lanjut pak sodri. 

"Ee...injeh pak,...maafkan saya juga pak, hari ini sungguh saya dapat pelajaran hidup dari bapak, bahwa kita tidak boleh melupakan tugas hidup, tidak boleh bersenang di atas kesusahan orang lain, sekali lagi terimakasih atas pajaran bapak pada saya ini". Kata santri kirom.

Subhanallah, terbuat dari apa orang ini, zaman apa ini, orang-orang berebut kekayaan sampai tega mencuri, merampok, korupsi, monopoli demi menumpuk kekayaannya, tapi masih ada orang seperti pak sodri, penjual kue klenyem yang sederhana, tidak gila harta, tidak memanfaatkan kesempatan tapi malah rela mencari keberkahan dengan melayani orang lain yang mau membeli kue klenyem, yang terkadang malah tidak diperhatikan kebaikannya. 

Penjual yang kadang keuntungannya hanya cukup buat makan sehari, namun memiliki hati mulia, niat ibadah lewat jualan kecil-kecilan, tidak semata keuntungan duniawi yang di cari....subhanallah....

Semoga makin banyak orang seperti pak sodri di negeri kita ini, negeri yang sedang merindukan kedamaian bagi seluruh rakyatnya.

Wallahu A'lam

#KA