"Bolehkah aku main ke rumah bu Coklat ?" tanyaku pada ibu setelah selesai bercerita.
"Mau apa ?" ibu menanyakan niatanku main ke kandang bu Coklat.
"Ingin berkenalan dengan anak bu Coklat." Jawabku meyakinkan.
"Boleh, asal kau minta ijin bu Coklat atau pak Coklat sebelum bertemu anaknya." Kata ibu berpesan padaku.
Malam itu terasa lama karena aku sudah tak sabar bertemu dan berkenalan dengan anak bu Coklat.
###
Aku menyaksikan dari jauh saat pegawai pemilik ternak menyuapi anak bu Coklat. Lebih banyak yang tumpah dibanding yang dapat dimakan. Kasihan sekali melihatnya.
Setelah selesai makan dan pegawai pemilik ternak pergi aku masih belum berani masuk ke kandang bu Coklat.
"Hai Timmy, kemari masuk." Bu Coklat merasakan kehadiranku. Aku masih ragu memasuki kandang karena takut mengganggu. Aku juga heran kok bu Coklat tahu namaku, sedangkan aku tidak tahu nama anaknya bu Coklat.
" Ada apa nak ?" bu Coklat mempertanyakan kehadiranku di kandangnya.
"Aku ingin berkenalan dengan anak Ibu." Aku mengintip untuk melihat anak bu Cokkat. Kondisinya tetap terkulai dengan kepala menghadap ke belakang.