Mohon tunggu...
Karina Anggita
Karina Anggita Mohon Tunggu... Human Resources - Life enthusiast

Belajar untuk menulis, selalu tertarik pada sejarah, musik, budaya dan bahasa

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Memento Mori: Sebelum Waktu Habis, Refleksi Seorang Karyawan Biasa

3 November 2024   20:24 Diperbarui: 3 November 2024   20:24 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Aktualisasi Diri :  Menemukan Makna Hidup

Di puncak piramida Maslow, Anda mencari aktualisasi diri, menemukan makna sejati dari hidup. Di sini, hidup bukan lagi tentang mencapai pengakuan atau prestasi eksternal, tetapi tentang kontribusi dan tujuan yang lebih besar. Anda mulai bertanya: apa yang benar-benar saya kejar? Apa yang ingin saya tinggalkan di dunia ini?

Contoh: Anda mulai fokus pada bagaimana Anda bisa memberikan dampak positif bagi dunia. Anda tidak lagi terlalu peduli dengan pencapaian materi, tetapi lebih tertarik pada hal-hal yang lebih mendalam, seperti kontribusi sosial, atau kebahagiaan batin.

Anda mulai bertanya: Apakah saya hidup dengan penuh makna? Bagaimana saya bisa menggunakan sisa hidup saya untuk memberikan dampak yang berarti bagi orang lain?

Ilustrasi Teori Maslow -- Ilustrasi Pribadi
Ilustrasi Teori Maslow -- Ilustrasi Pribadi

Beyond the Paycheck

Pada akhirnya, hidup tidak hanya tentang gaji bulanan atau prestasi karier. Setelah kebutuhan fisiologis dan keamanan tercapai, ada dorongan yang lebih dalam, dorongan untuk mencari arti dari semua ini. Seperti dalam lirik "Dust in the Wind" yang mengingatkan bahwa segala sesuatu pada akhirnya akan hilang. Tidak ada yang abadi di bawah kolong langit ini.

Pencarian "why", bukanlah pertanyaan yang mudah dijawab dalam satu malam. Namun, ketika kita mulai menanyakannya pada diri sendiri, jawaban bisa saja terungkap dalam tindakan sehari-hari. Mungkin jawaban itu terletak dalam dedikasi kita kepada pekerjaan atau dalam kontribusi kecil yang kita berikan kepada keluarga dan teman. Pencarian jati diri bukanlah pencarian besar di luar sana, tetapi penemuan makna dalam kehidupan sederhana yang kita jalani.

Dari perspektif Jepang, ada konsep Ikigai yang berbicara tentang alasan untuk bangun setiap pagi. Dalam kehidupan yang terbatas oleh waktu, Ikigai mengajak manusia untuk menemukan tujuan yang lebih besar dari sekadar bertahan hidup. Bukan hanya tentang mencapai potensi, tetapi tentang menemukan keseimbangan antara:

Apa yang Anda cintai.

Apa yang Anda kuasai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun