5. Aktualisasi Diri : Â Menemukan Makna Hidup
Di puncak piramida Maslow, Anda mencari aktualisasi diri, menemukan makna sejati dari hidup. Di sini, hidup bukan lagi tentang mencapai pengakuan atau prestasi eksternal, tetapi tentang kontribusi dan tujuan yang lebih besar. Anda mulai bertanya: apa yang benar-benar saya kejar? Apa yang ingin saya tinggalkan di dunia ini?
Contoh: Anda mulai fokus pada bagaimana Anda bisa memberikan dampak positif bagi dunia. Anda tidak lagi terlalu peduli dengan pencapaian materi, tetapi lebih tertarik pada hal-hal yang lebih mendalam, seperti kontribusi sosial, atau kebahagiaan batin.
Anda mulai bertanya: Apakah saya hidup dengan penuh makna? Bagaimana saya bisa menggunakan sisa hidup saya untuk memberikan dampak yang berarti bagi orang lain?
Beyond the Paycheck
Pada akhirnya, hidup tidak hanya tentang gaji bulanan atau prestasi karier. Setelah kebutuhan fisiologis dan keamanan tercapai, ada dorongan yang lebih dalam, dorongan untuk mencari arti dari semua ini. Seperti dalam lirik "Dust in the Wind" yang mengingatkan bahwa segala sesuatu pada akhirnya akan hilang. Tidak ada yang abadi di bawah kolong langit ini.
Pencarian "why", bukanlah pertanyaan yang mudah dijawab dalam satu malam. Namun, ketika kita mulai menanyakannya pada diri sendiri, jawaban bisa saja terungkap dalam tindakan sehari-hari. Mungkin jawaban itu terletak dalam dedikasi kita kepada pekerjaan atau dalam kontribusi kecil yang kita berikan kepada keluarga dan teman. Pencarian jati diri bukanlah pencarian besar di luar sana, tetapi penemuan makna dalam kehidupan sederhana yang kita jalani.
Dari perspektif Jepang, ada konsep Ikigai yang berbicara tentang alasan untuk bangun setiap pagi. Dalam kehidupan yang terbatas oleh waktu, Ikigai mengajak manusia untuk menemukan tujuan yang lebih besar dari sekadar bertahan hidup. Bukan hanya tentang mencapai potensi, tetapi tentang menemukan keseimbangan antara:
Apa yang Anda cintai.
Apa yang Anda kuasai.