Mohon tunggu...
Kanopi FEBUI
Kanopi FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI

Kanopi FEBUI adalah organisasi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian, dan mengambil topik pada permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia secara makro. Selain itu, Kanopi FEBUI juga memiliki fungsi sebagai himpunan mahasiswa untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Ekonomi dimana seluruh mahasiswa ilmu ekonomi merupakan anggota Kanopi FEBUI.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ekonomi Kreatif, Akselerator Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

20 September 2019   18:53 Diperbarui: 24 September 2019   11:51 6668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari pernyataan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa kreativitas saja tanpa diwujudkan dalam suatu produk barang atau jasa yang dapat dikomersialisasikan tidak akan bernilai ekonomi. 

Selain kreativitas, unsur lain yang dianggap penting untuk menunjang ekonomi kreatif adalah nilai tambah. Nilai tambah dapat dilihat dari adanya peningkatan kualitas produk dari segi nilai dan ekonomi. 

Kreativitas tidak hanya akan melipatgandakan produktivitas tetapi juga dapat meningkatkan nilai tambah dari barang dan jasa yang dihasilkan. Hal itu semua tentu akan terwujud apabila kreativitas sebagai sumber daya utama ekonomi kreatif dapat dimaksimalkan dengan baik.

Perkembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia: Potensi dan Permasalahan

Perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia dapat dikatakan mengalami pertumbuhan yang pesat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016, ekonomi kreatif memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional sebesar Rp 922,59 triliun atau sekitar 7,44% dari PDB Indonesia 2016. 

Di tahun yang sama, tiga dari enam belas subsektor ekonomi kreatif lain yakni kuliner, fesyen, dan kriya memberikan kontribusi paling besar masing-masing 41,69%; 18,15%; dan 15,70%.

Selanjutnya, pada tahun 2017, PDB ekonomi kreatif telah mencapai angka Rp 1.009 triliun dan data BPS menunjukkan bahwa dari enam belas subsektor ekonomi kreatif terdapat empat  subsektor yang mengalami pertumbuhan paling pesat yaitu:

  • DKV (10,28%); 
  • Musik (7,26%); 
  • Film, Animasi, dan Video (6,68%); 
  • serta Arsitektur (6,62%). 

Lalu, pada tahun 2018 PDB ekonomi kreatif meningkat mendekati angka Rp 1105 triliun dan diproyeksikan pada tahun 2019 angka ini akan terus meningkat hingga diatas 1,2 ribu triliun. 

Ekonomi Kreatif yang memberikan peluang besar bagi munculnya usaha-usaha baru, merupakan solusi nyata dari masalah pengangguran di Indonesia. 

Hampir 17 juta tenaga kerja terserap di sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia pada tahun 2016 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 4,69% per tahun pada 2011-2016. Angka ini diyakini akan terus meningkat hingga mencapai di atas 19 juta tenaga kerja pada akhir tahun 2019 nanti.

Berbagai potensi di atas memberikan harapan kepada kita bahwa perkembangan ekonomi kreatif yang pesat dari tahun ke tahun akan membantu menopang perekonomian Indonesia saat ini hingga ke masa depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun