Wahai para pemimpin negeri ini, senda gurau kalian, jeritnya di langit-langit jingga: rakyat.
 Tak terdengar, terbungkus kemewahan keangkuhan, jumawa, dengan setumpuk kerakusan dan keserakahan.
Â
Â
Â
Terbius urat nadi kekuasaan, untuk kekuasaan
 Go to hall rakyat
 Aku dah selesai merebutmu, simpatikmu.
 Bangun kerajaan, dan kuasa, bukan tuna kuasa
Â
Kuasaku bukan untuk mu
Â
Â
Â
Memang, oh memang!
 Pabila, ketulian itu dah nggak original dan natural
 Mengingat, hamparan dan lautan cinta kasih,
 sirna dan lenyap terbungkus kepalsuan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!