Baru dapet kabar, ada yg mau bantu aja sudah hati berbunga.. Baru kabar.. Apalagi betul terjadi.. Aku anggap ini sebagai nikmat tongkat kecilku.
Ada secercah harapan dalam perjalanan ke tegal, ada janji yang tersampaikan, namun tidak tahu, apakah benar terjadi.
Dalam perjalanan pulang, saya mampir ke Cirebon ketempat sahabat, Uda Taufik dan Uni Diyan. Disinipun saya berikhtiar menyampaikan urusan saya, sambil berpasrah semua pada Allah SWT.
Sampai suatu hari, ternyata tongkat Musa bukan di tegal, -namun di Cirebon, tidak di niatkan,- namun menjadi washilah. Dibantu oleh Uda Taufik, kami melunasi keberangkatan Jamaah November..
… Allahu Akbar..  hati menangis bahagia ..
Tongkat-tongkat kecil mulai bisa ku gunakan untuk membelah laut merah, jadi ingat bahwa tongkat Musa tidak di dapat secara sengaja oleh Musa, Ia hanya menemani dalam perjalanan saat Musa Lelah. Kita tidak pernah tahu lewat jalan mana Pertolongan Allah SWT akan hadir. Bisa jadi bukan berasal dari tujuan ikhtiar yang kita jalani, bisa jadi Allah SWT hadirkan PertolonganNya dari perjalanannya itu sendiri.
Menemukan tongkat-tongkat kecil penyelamat dan menjadi washilah penolong diri dari Urusan dunia yang seakan tiada mungkin selesai
Ya, tongkat kecil. Karena masih ada tiga milyar tagihan desember dan puluhan milyar total nilai Jamaah yang harus kami carikan solusinya.
Semoga Allah SWT terus temani kami, menemukan tongkat-tongkat Musa kami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H