“Baik bu Ria, kami sedang terus upayakan, mohon sekiranya bisa di beri keringanan..” sahut saya berupaya bernegosiasi dengan mereka.
..delapan hari lagi menuju Keberangkatan Jamaah November, Dengan beban lain tagihan jamaah bersamaan datang setiap harinya.
.. apakah ini tenggelamku?,.. episode cerita mirip musa – namun gagal sampai ke tanah yang dijanjikan.
Terbayang Jamaah yang sudah di bandara, siap ber talbiyah, namun urung berangkat karena ternyata berkendala keberangkatannya..
*mulut dan hatiku tercekat, sempat tidak merasakan apa-apa, apa yang harus kulakukan ya Allah.. Sahabat sudah mulai bosan membaca wa ku, banyak yang pura-pura tidak buka, banyak yang menyempatkan menghibur, namun sulit juga bagi mereka untuk membantu.
..bukan hanya itu kawan, beberapa Jamaah pun sudah mengancam, meminta pertanggung jawaban untuk di selesaikan segera. Bukan satu, dua..
banyak..
Barangkali ini adalah laut merah dan tebing-bukit yang menghalangi saya bisa melanjutkan perjalanan, namun tebing ini terlalu tinggi, lautnya terlalu luas, dan aku tidak sedang memegang tongkat musa di genggamanku, Multiple obstacle – Hambatan beruntun.
.. dan aku bukan Musa, yang mendapat wahyu untuk diberi petunjuk terhadap urusan ini, dengan segala petunjuk dan keajaiban yang di bentangkan didepan wajahnya. Terlalu Jauh bagiku untuk menyandingkan kisah musa yang mendapat Mukjizat, ditunjuk oleh Allah SWT, diberi kemudahan, penuh keta’atan - di banding diriku yang masih jauh dari level Ta’at kepadaNya.
.. Mungkin ini tenggelamku?, dan Fir’aun berhasil menangkapku..?, episode cerita mirip musa -- namun gagal sampai ke tanah yang dijanjikan, di laporkan Polisi, ditangkap, di cemooh, dilecehkan, nama baik yang tercemar, padahal tidak pernah ada maksud hati untuk melukai orang lain.
Kepala sakit, Badan lemas, Hati yg sempat ragu, setiap kali firaun hadir dalam cerita hari..Ragu akankah Allah SWT menurunkan tongkat MusaNya padaku?