Namun hanya gema hampa yang kembali Â
Seperti bayanganmu, yang tak pernah sejati Â
Menghilang dalam kabut pagi yang membeku
Bintang-bintang pun enggan menyinari Â
Langit malam menjadi saksi bisu Â
Aku terhempas dalam palung derita Â
Mencari secercah harapan yang tak pernah tiba
Kenangan manis berubah menjadi racun Â
Mengalir dalam nadi, menyiksa tiada henti Â
Setiap detik bersamamu, kini luka yang terbuka Â
Hati yang dulu utuh, kini menjadi puing-puing
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!