Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Angkara

7 Agustus 2024   06:16 Diperbarui: 7 Agustus 2024   06:20 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Namun hanya gema hampa yang kembali  

Seperti bayanganmu, yang tak pernah sejati  

Menghilang dalam kabut pagi yang membeku

Bintang-bintang pun enggan menyinari  

Langit malam menjadi saksi bisu  

Aku terhempas dalam palung derita  

Mencari secercah harapan yang tak pernah tiba

Kenangan manis berubah menjadi racun  

Mengalir dalam nadi, menyiksa tiada henti  

Setiap detik bersamamu, kini luka yang terbuka  

Hati yang dulu utuh, kini menjadi puing-puing

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun