Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penjaja Doa

6 Agustus 2024   16:28 Diperbarui: 6 Agustus 2024   16:31 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di lorong sempit kota penuh liku,  

Berjalan seorang penjaja doa yang lusuh,  

Menyeret langkahnya di atas debu kelabu,  

Menawarkan harapan pada setiap hati yang rapuh.

Doanya dijajakan dalam bisik sunyi,  

Di antara deru mesin dan riuh rendah suara,  

Dengan tatapan penuh arti di balik keriput dahi,  

Ia tawarkan pelipur lara di setiap hembusan udara.

Dengan kantong usang berisi doa-doa suci,  

Dijinjingnya bagai beban rindu di pundak renta,  

Setiap langkahnya adalah nyanyian janji,  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun