Kita perlu sentuhan hati, kebijakan yang adil dan bijak.
Di tengah hiruk-pikuk dan gemuruhnya deru mesin, Â
Mari kita berhenti sejenak, mendengarkan suara-suara yang terpinggirkan. Â
Kita adalah bagian dari wajah kota ini, Â
Dan tugas kita adalah membuatnya tersenyum, bukan menangis dalam sunyi.
Mari kita rajut kembali kain kebersamaan, Â
Menghargai setiap individu dengan empati dan kasih sayang. Â
Agar wajah kota yang kita cintai, Â
Bisa menjadi rumah bagi semua, tanpa terkecuali.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!